KOMPAS.com - Umat muslim di seluruh dunia mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2021 pada Selasa (13/4/2021) hari ini.
Meski dalam masa pandemi Covid-19, tetapi puasa Ramadhan harus tetap berjalan. Segala aktivitas harus berjalan, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
Jika ingin melakukan perjalanan dengan tranportasi umum, atau ingin screening Covid-19 tentu harus memerhatikan beberapa hal.
Terlebih yang ingin screening dengan GeNose C19. Sudah banyak fasilitas publik yang menggunakan GeNose sebagai alat screening.
Baca juga: Pusat UTBK UGM: Ini Persiapan dan Lokasi Layanan Tes GeNose C19
Tapi, ada persyaratan yang harus dipatuhi sebelum melakukan tes Covid-19 dengan alat ini, termasuk saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan 2021.
Melansir laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (12/4/2021), peneliti GeNose C19, dr. Dian Kesumapramudya, Sp.A., M.Sc., Ph.D., memberikan penjelasan.
Menurutnya, GeNose masih dapat digunakan untuk screening Covid-19 saat puasa Ramadhan. Namun ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan agar pembacaan hasil GeNose bisa akurat.
1. Diupayakan pemeriksaan GeNose saat pagi hari
Pemeriksaan GeNose dianjurkan saat pagi hari maksimal 6 jam setelah sahur. Sebab, jika tes dilakukan lebih dari 6 jam usai sahur dikhawatirkan ada peningkatan asam lambung. Kondisi itu dapat memengaruhi hasil pembacaan GeNose.
"Terkait peningkatan asam lambung ini sebenarnya bisa diakali dengan berkumur, tetapi tetap lebih baik jangan lebih dari 6 jam sesudah sahur pemeriksaan GeNose-nya," ujarnya.
2. Usai berbuka puasa
Anggota peneliti GeNose C19 dr. Mohamad Saifuddin Hakim, M.Sc., Ph.D., menambahkan waktu yang dianjurkan untuk pemeriksaan GeNose adalah setelah berbuka puasa.
"Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa," imbuhnya.
Baca juga: Duduk Terlalu Lama Jadi Penyakit Baru, Dosen UGM Beri Kiat-kiatnya
Namun pada hari-hari biasa, untuk screening adanya infeksi virus SARS Cov-2 lewat embusan napas ini pengguna diminta untuk puasa atau tidak makan/minum yang berbau khas.
Selain itu, juga tidak merokok sekitar 30 menit hingga 60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan begitu, meminimalkan terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19.
Saat ini, lanjut dr. Dian, GeNose C19 tengah berproses validasi eksternal sebelum bisa masuk digunakan dalam penanganan Covid-19 nasional.
Validasi eksternal merupakan uji diagnostik yang dilakukan secara independen oleh tim peneliti lain. Beberapa peneliti yang terlibat dalam validasi eksternal ini antara lain dari UI, Universitas Airlangga, dan Universitas Andalas.
"Nantinya kalau dari validasi eksternal ini hasil akurasi konsisten kemungkinan besar GeNose direkomendasikan Kemenkes untuk perluasan pemakaiannya termasuk di puskesmas-puskesmas," pungkas dr. Dian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.