Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Khawatir Angka Pernikahan Dini Siswa Meningkat

Kompas.com - 18/03/2021, 19:11 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim khawatir angka pernikahan dini di jenjang siswa akan meningkat, bila belajar tatap muka di sekolah tidak dibuka

Selama ini, kata dia, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan siswa banyak menimbulkan berbagai masalah rumah tangga.

Baca juga: Mendikbud: Risiko Siswa Tertular Covid-19 Rendah

"Masalahnya itu seperti putus sekolah, kekerasan anak, pekerjaan orangtua terabaikan, hingga pernikahan dini yang dilakukan siswa," ucap dia saat Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI yang dipantau secara daring, Kamis (18/3/2021).

Dia mengaku, PJJ yang dilakukan siswa sekolah banyak memberi beban lebih kepada kaum perempuan.

Pasalnya, perempuan harus tetap bekerja sambil mengawasi anak yang belajar dengan metode PJJ.

"Bagi mereka yang tadinya miliki pekerjaan di luar, semua terhambat karena harus jaga anak di rumah. Jadi dampaknya sangat nyata," tegas dia.

Nadiem mengaku, dengan data dunia yang menyebutkan siswa berumur 3-30 tahun memiliki risiko lebih rendah untuk tertular virus Covid-19.

Maka dari itu, dia memberikan izin belajar tatap muka di sekolah secara bertahap.

Baca juga: Mendikbud Bidik Vaksin 5 Juta Guru Selesai di Akhir Juni

Namun, sebut dia, tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Dia mengatakan, biasanya anak-anak (siswa) lebih banyak tertular dari orang dewasa.

"Jadi bukan saat siswa belajar tatap muka di ruang kelas, tapi transmisi pada saat aktivitas di luar ruang kelas," jelas dia.

Program vaksinasi Covid-19 yang diberikan ke guru, dosen, dan tenaga kependidikan merupakan salah satu langkah cepat untuk membuat siswa belajar tatap muka di sekolah.

Tak lupa, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 merupakan bentuk perlindungan kepada guru, dosen, dan tenaga kependidikan.

Siswa tak peroleh vaksinasi Covid-19

Mendikbud mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak (siswa) belum dilakukan.

Sebab, banyak negara di berbagai penjuru dunia juga belum melakukan vaksinasi Covid-19 untuk siswa.

Baca juga: Mendikbud: Angka Belajar Tatap Muka di Sekolah Akan Terus Naik

"Jadi cuma mau klarifikasi, karena ada yang menanyakan soal vaksinasi untuk siswa. Anak di bawah usia 18 tahun tidak ada yang di vaksin," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com