KOMPAS.com - Bagi orangtua yang baru diberi momongan tentu pernah mengalami kebingungan saat mendengar bayinya menangis.
Apalagi jika sudah digendong atau diberi Air Susu Ibu (ASI) tapi bayi tetap menangis tentu menimbulkan kepanikan.
Inovasi dari dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mungkin bisa membantu mengatasi permasalahan para orangtua. Inovasi yang diberi nama Madsaz ini merupakan aplikasi penerjemah tangisan bayi.
Merangkum dari akun Instagram ipbofficial, Madsaz adalah aplikasi yang dapat menerjemahkan tangis bayi usia 0 hingga 3 bulan versi Dustan Baby Language (DBL).
Aplikasi ini merupakan karya Dosen Sekolah Vokasi (SV) IPB University Medhanita Dewi Renanti.
Tangisan apa saja sih yang bisa diterjemahkan aplikasi ini? Yuk kita simak ulasan berikut ini.
Ada lima jenis tangisan bayi yang bisa diterjemahkan aplikasi Madsaz, antara lain:
Baca juga: FK-KMK UGM Putuskan Mundur dari Penelitian Vaksin Covid-19 Nusantara
1. Bayi lapar
2. Bayi lelah atau mengantuk
3. Bayi ingin bersendawa
4. Bayi masuk angin atau perut kembung
5. Bayi yang tidak nyaman. Bisa karena popok basah, udara terlalu panas atau dingin atau hal lainnya.
"Tangisan bayi tersebut bersifat universal atau sama meskipun berbeda negara, suku bangsa dan bahasa," tulis admin ipbofficial dalam postingan Instagram, Senin (8/3/2021).
Manfaat yang diperoleh dari aplikasi ini antara lain:
1. Orangtua yang baru mempunyai anak dapat dengan cepat dan mudah mengetahui arti tangisan bayinya.
2. Hal ini membuat orangtua merasa lebih percaya diri dalam mengasuh bayinya sehingga tingkat stres mereka berkurang signifikan.
3. Di sisi lain, bayi cepat tenang karena orangtua dapat mengambil tindakan yang tepat berdasarkan arti tangisan bayinya.
Baca juga: 3 Langkah Jitu Kelola Limbah Budidaya Ikan ala Dosen UGM
Baca juga: Apa itu Love Scam dan Upaya Pencegahannya? Begini Kata Dosen UGM
Baca juga: Dosen UNY: Ini Dampak Bullying bagi Korban dan Pelaku, Berikut Pencegahannya
Ke depan, aplikasi ini akan dikembangkan dalam enam bahasa. Saat ni baru dua bahasa yang ada dalam aplikasi ini yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Keunggulan aplikasi ini berhasil mendapatkan Anugerah Inovasi Jawa Barat 2019, sudah di-download lebih dari 221.000 pengguna dari 171 negara dan memiliki akurasi 94 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.