Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Perempuan Internasional, Kowani: Perempuan Harus Cerdas Siapkan Era "Society 5.0"

Kompas.com - 08/03/2021, 20:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Setahun pandemi sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif pertama Covid-19 di Indonesia kian menguatkan peran perempuan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) yang diperingati setiap 8 Maret, di seluruh dunia pun menjadi momentum penting, khususnya bagi perempuan Indonesia.

Mengusung tema "Choose To Challenge", IWD seolah ingin meneguhkan konsistensi perjuangan kaum perempuan dalam menyuarakan bias dan ketidaksetaraan gender.

"Pose mengangkat satu tangan tinggi-tinggi menjadi simbol komitmen perempuan menantang setiap bentuk ketidaksetaraan, bias gender, dan membantu membentuk dunia yang inklusif," ungkap Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto Wiyogo melalui rilis resmi (8/3/2021).

Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong perempuan Indonesia menjadi 'Ibu Bangsa' untuk berperan aktif, baik di ruang domestik sebagai "guru" utama bagi generasi penerus bangsa.

"Perempuan yang biasanya bekerja di luar rumah, dengan adanya pandemi waktu kerja di luar berkurang dan dimanfaatkan semaksimal mungkin di dalam keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga. Ini menunjukan perempuan bisa berbuat banyak selama masa pandemi," ungkap Giwo.

"Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan di dalam keluarga. Waktu pandemi ini kita pergunakan semaksimal mungkin," tambahnya.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, dari Margaret Thatcher ke Ibu Guru Sairah

Perempuan dan tantangan era society 5.0

Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto Wiyogo dalam peringatan Hari Perempuan Internasional (8/3/2021).DOK. KOWANI Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto Wiyogo dalam peringatan Hari Perempuan Internasional (8/3/2021).
Momentum Hari Perempuan Internasional, jelas Giwo, menjadi momentum Kowani secara aktif mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan berkarya dalam berbagai bidang.

"Saat ini, dunia telah memasuki era Society 5.0. Perempuan Indonesia pun harus siap menjawab tantangan zaman dalam masyarakat 5.0," tegas Giwo Rubianto.

Kita tidak ingin dipaksakan seperti masa pandemi masuk dalam era industri 4.0. "Perempuan tidak mau disingkirkan. Perempuan harus cerdas, jangan kalah dengan kecerdasan buatan atau artificial intelegent."

Kita, tambahnya, harus membiasakan diri dan siap dengan era ini. "Bagaimana perempuan bisa masuk Society 5.0 kalau gaptek (gagap teknologi)," ujarnya.

Ia mengajak perempuan Indonesia memanfaat memanfaatkan era teknologi saat ini dengan banyak belajar, menambah ilmu. "Kan bisa saat ini kita menambah ilmu, sambil mendidik anak-anak, sambil komunikasi dengan keluarga," jelasnya. 

Menurut Giwo, meski tantangan masih dihadapi oleh perempuan Indonesia, baik diskriminasi maupun tindak kekerasan, namun jangan menyurutkan spirit kaum perempuan untuk maju dan bangkit menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang demikian pesat.

Ia mengatakan, "Hari Perempuan Internasional menjadi saat dimana kita melakukan refleksi serta meneguhkan harapan bagi perempuan Indonesia untuk bergerak maju."

"Saatnya perempuan Indonesia menunjukkan kemampuan dan jati dirinya sebagai Ibu Bangsa yang produktif, inovatif, kreatif dan inklusif," pungkas Giwo Rubianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com