Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Indonesia Kurang Minum Air Putih, Pendidik PAUD Perlu Lakukan Ini

Kompas.com - 06/03/2021, 12:51 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam tubuh manusia, air memiliki peranan sangat penting. Para ahli pun menganjurkan agar banyak minum air putih untuk menjaga tubuh selalu bugar.

Namun sayangnya kebiasaan baik ini belum dilakukan semua orang. Terlebih dari kalangan anak-anak.

Dalam hal ini Satuan Pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) punya peranan penting. Yakni membiasakan agar anak-anak banyak minum air putih karena hal ini bagus untuk kesehatan mereka.

Berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan oleh European Journal of Nutrition, kondisi saat ini menunjukkan jika 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum. Ironisnya lebih dari 30 persen yang dikonsumsi bukanlah air putih.

Baca juga: Tips Bacakan Buku Anak Sesuai Usia Mereka

Porsi ideal minum air putih

Padahal dalam mengonsumsi air putih, ada porsi ideal yang dikategorikan berdasarkan usia anak.

1. Anak pra sekolah (usia 4–6 tahun) membutuhkan 1,2 liter air per hari atau setara dengan 5 hingga 6 gelas.

2. Anak usia 7–9 tahun membutuhkan sekitar 1,5 liter air atau setara 6 hingga 7 gelas setiap hari.

Baca juga: Pandemi dan Sederet Dampak Negatif bagi Anak Menurut Guru Besar Unpad

Ketua Umum Himpunan Pendidik Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Prof. Netti Herawati menerangkan, dengan adanya kegiatan edukasi untuk mengonsumsi air putih yang diikuti tenaga pendidik dan peserta didik lembaga PAUD diharapkan akan menumbuhkan kesadaran mereka.

"Implementasi mendidik anak mengonsumsi air putih oleh lembaga PAUD dalam mengajarkan kebiasaan minum air pada anak sangat penting," terang Prof. Netti seperti dikutip dari laman anggunpaud.kemdikbud.go.id, Sabtu (6/3/2021).

Peran penting PAUD tumbuhkan kebiasaan minum air putih

Prof. Netti Herawati menerangkan, Lembaga pendidikan seperti PAUD memiliki peran penting untuk memberikan arahan dan jejak ingatan positif terhadap kebiasaan minum air sebelum, selama, dan sesudah beraktivitas fisik, sejak dini.

Baca juga: Kenalkan Konsep Ekonomi pada Anak dengan 5 Permainan Ini

Menurut Prof. Netti, Himpaudi tergerak dan memulai inisiatif untuk membiasakan anak minum air sejak dini melalui penerapan pendidikan lebih awal di lembaga PAUD.

Hal ini sesuai dengan misi Himpaudi dalam menjalin kemitraan untuk peningkatan kompetensi, kualifikasi, kesejahteraan, dan perlindungan serta penghargaan pada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.

Indonesia peringkat pertama anak dengan obesitas

Sementara itu Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi dan Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah mengungkapkan, data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) dalam World Children Report tahun 2012, Indonesia menempati urutan pertama negara dengan tingkat obesitas pada anak di wilayah ASEAN, yaitu sebanyak 12,2 persen.

Baca juga: Anak Kurang Fokus Saat Belajar di Rumah? Coba Lakukan Tips Ini

Prosentase tersebut jauh diatas negara-negara wilayah Asia Tenggara lainnya yang juga memiliki masalah obesitas adalah Thailand sebanyak 8 persen, Malaysia 6 persen, Vietnam 4,6 persen dan Filipina 3,3 persen.

"Seorang anak sangat membutuhkan asupan gizi seimbang selama masa pertumbuhannya. Tidak sedikit kasus obesitas pada anak berlanjut hingga sang anak dewasa," papar Prof. Hardinsyah.

Oleh karena itu, kondisi obesitas pada anak ini sepatutnya dihindari dengan membiasakan si anak menjalankan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang.

Baca juga: 5 Tips Sukses Berkarier bagi Fresh Graduate ala Alumni UGM

"Gizi seimbang itu termasuk minum air putih sebelum makan utama. Karena faktanya banyak minum air putih bisa turut membantu mencegah obesitas. Kearifan lokal banyak minum air putih, es kelapa atau mengonsumsi kuah soto merupakan bentuk memenuhi kebutuhan air pada tubuh," kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com