Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi Sekolah Bisa Terancam jika Anak Kurang Gizi

Kompas.com - 27/02/2021, 08:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang tua tentu ingin memiliki anak yang sehat dan berprestasi. Namun, apa jadinya bila anak mudah untuk marah, terlihat lesu, dan menangis berlebihan?

Atau, anak merasa sulit berkonsentrasi dengan baik? Hati-hati, terdapat kemungkinan anak mengalami gejala kurang gizi.

Agar anak sehat dan berprestasi, orang tua membutuhkan upaya yang tidak main-main. Selain melatih kemampuan kognitif, konsumsi gizi merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang prestasi anak.

Ketika memasuki usia sekolah, kegiatan anak akan bertambah. Selain itu, anak telah memiliki preferensi makanan yang beragam. Anak mulai dapat menentukan makanan yang ingin dia konsumsi.

Baca juga: Bingung Tangani Permasalahan Anak Usia Dini? Begini Peran Orangtua

Peran orangtua penting

Di sinilah peran orang tua untuk memerhatikan asupan gizi anak sangat dibutuhkan, terutama ketika lingkungan sekolah tidak dapat mendukung perhatian tersebut.

Sebab, pada usia tersebut perkembangan kognitif anak, perkembangan fisik anak, serta hal lainnya sedang berjalan.

Terkait hal itu, GREDU berkolaborasi dengan Lemonilo, mengangkat permasalahan di atas melalui webinar bertajuk, "Sehat Itu Cerdas: Bangun Kebiasaan Makan Sehat, Yuk!" pada Rabu, 24 Februari 2021.

Adapun webinar ini mengundang narasumber:

1. dr. Dimple Nagrani, Sp.A, seorang dokter spesialis anak dan pendiri akun instagram edukasi mengenai parenting dan keluarga @happykids_id.

2. Eko Agusnehing Purwaningsih, M.Pd, seorang guru sekolah dasar negeri di Kota Depok.

3. Liliane Melissa yang saat ini menjabat sebagai Business Development Manager Lemonilo.

Pentingnya konsumsi gizi seimbang

Sebagai seorang dokter anak, dr. Dimple menjelaskan bahwa perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi anak. Oleh sebab itu, konsumsi gizi seimbang berperan pada prestasi anak bukanlah sebuah mitos.

"Pada 1.000 hari pertama atau usia nol hingga dua tahun, perkembangan otak sangat pesat dan didukung oleh konsumsi gizi seimbang," ujar dr. Dimple seperti dikutip dari siaran pers GREDU yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).

"Ini adalah masa keemasan yang harus diperhatikan oleh orang tua. Kebiasaan makan anak juga dimulai dari sini," jelas dr. Dimple.

Sementara Anne, sapaan akrab Liliane menambahkan bahwa penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler cenderung disebabkan oleh pola makan yang tidak baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com