Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Cari Modal Usaha, Mahasiswa Bisa Ikut Program PKMI Kemendikbud

Kompas.com - 11/02/2021, 13:11 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali membuka peluang bagi mahasiswa yang tertarik berwirausaha mendaftar Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (PKMI).

Melalui PKMI Kemendikbud berharap mahasiswa bisa membangun kesadaran, motivasi dan kepercayaan diri mahasiswa dalam berwirausaha sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Aris Junaidi mengatakan, salah satu tantangan besar bagi Indonesia adalah adanya beban pengangguran termasuk pengangguran terdidik.

"Tentu diperlukan upaya yang konkret agar jumlah pengangguran dapat ditekan melalui peningkatan jumlah wirausawan di Indonesia," kata dia, dilansir dari laman Youtube Ditjen Dikti.

Baca juga: Cara Daftar KIP Kuliah 2021, Bebas Biaya Kuliah dan Tunjangan Bulanan

Saat ini, Peringkat wirausaha di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Dari data pada tahun 2019 peringkat wirausaha di Indonesia menempati urutan ke 94 dari 137 negara dengan jumlah mencapai 3,5 persen dari jumlah penduduk rasio.

Menurutnya, lulusan perguruan tinggi harus disiapkan untuk menciptakan lapangan kerja bukan meluluskan para pencari kerja. Apalagi, mahasiswa saat ini merupakan para generasi Z yang dikenal memiliki kemampuan serta keahlian lebih melalui berbagi ide kreatif dan inovatif.

Untuk PKMI, Aris mengatakan di dalamnya terdiri dari tiga jenis program yakni:

1. Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI).

2. Akselerasi Bisnis Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI).

3.Pendamping Wirausaha Mahasiswa Indonesia (PWMI).

Baca juga: Nadiem: Saya Tantang Mahasiswa Indonesia Ikut Kampus Mengajar 2021

Dari ketiga program di atas, yang paling berbeda adalah KBMI dan ASMI. Untuk KBMI, fokus utamanya mahasiswa diajak membuka peluang kewirausahaan bukan digital atau startup dengan lima kategori usaha yang bisa dipilih, yakni:

1. Makanan dan minuman.

2. Jasa dan perdagangan.

3. Industri kreatif.

4. Produksi/budidaya.

5. Teknologi terapan.

Mahasiswa yang lolos di KBMI, bisa mendapatkan pengembangan usaha dari Kemendikbud dalam bentuk uang tunai maksimal Rp 25 juta per satu usaha.

Baca juga: Ikut Kampus Mengajar, Mahasiswa Dapat Uang Saku Bulanan dan Bantuan UKT

Nantinya, mahasiswa ditransfer pendanaan melalui rekening Perguruan Tinggi melalui dua hal berikut:

1. Pencairan dana 90 persen setelah pengumuman seleksi.

2. Pencairan dana 10 persen setelah penilaian kemajuan pelaksanaan.

Mahasiswa juga mendapat akses berwirausaha dari seluruh Indonesia yang tergabung di Indonesia Student Entrepreneurship Network (ISEN)

Sementara, untuk ASMI, berfokus pada pengembangan startup. Dalam salah satu persyaratannya, mahasiswa harus memiliki startup digital minimal 6 bulan dan telah memiliki web apps atau mobile apps yang sudah berjalan dan sudah memiliki Pitch Deck.

Di dalam ASMI, mahasiswa bisa mendapatkan uang pendanaan Rp 25 juta dan kesempatan ikut Student Startup Accelerator Camp (SSAC) selama sebulan pada periode Juli - Agustus.

Untuk program ketiga yakni PWMI, di dalamnya akan diisi oleh dosen pembimbing usaha mahasiswa.

Dosen wajib membimbing para mahasiswa sejak awal mulai dari ide usaha sampai di
implementasikan dan tertulis di usulan KBMI dan yang diajukan.

"Adapun pelaksanaan KBMI dan ASMI, mahasiswa bisa mengikuti seleksi mulai dari tanggal 8 Februari – 26 Maret 2021,"pungkasnya.

Baca juga: Mahasiswa Bisa Dapat hingga Rp 2,4 Juta di Program Kampus Mengajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com