Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desa Bisa Dapat Beasiswa S1 Lewat Skema Tiga Kementerian

Kompas.com - 11/02/2021, 12:38 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Tiga kementrian sepakat menyiapkan skema kampus masuk desa. Upaya ini dilakukan, terkait dengan afirmasi kepada kepala desa hingga pendamping desa untuk meraih gelar sarjana.

Ketiga kementrian yang sepakat ini diantaranya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Melansir dari laman youtube Kemendes PDTT, dalam acara Pengukuhan Pengurus Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), yang diselenggarakan oleh Kemendes-PDTT, Rabu (10/02/2021) rencananya, bulan Agustus 2021 sudah ada kampus yang siap masuk desa.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan rumusan akan program ini sudah dibentuk. Mulai dari tim untuk menyusun kurikulum dan silabus.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa Penuh Kuliah Teknik Informatika, Peluang Kerja di BCA

"Termasuk program studi, itu sudah di bawah komando Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kebetulan sebagai ketua Pertides (Forum Perguruan Tinggi Untuk Desa) dengan beberapa Rektor,” jelasnya.

Ia menerangkan, ketika penyusunan tersebut telah selesai dilakukan maka Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) akan menjalankan tugas dari sisi pengelolaan perguruan tinggi. Sementara dari sisi pemerintah daerah, Kemendagri yang akan membantu mengurusnya.

“Nanti kalau sudah selesai, kita dipayungi oleh Pak Dirjen Dikti yakni Pak Nizam. Untuk pelaksanaannya, tindak lanjutnya nanti urusan kepala desa tentu kewenangannya kepada Mendagri,” tutur Abdul Halim.

Baca juga: Mahasiswa Bisa Dapat hingga Rp 2,4 Juta di Program Kampus Mengajar

Rencananya, program ini akan disosialisasikan dalam waktu dekat ke perangkat desa hingga pendamping desa. Dalam sosialisasi nanti, pemerintah menawarkan program masuk perguruan tinggi bagi mereka yang memiliki pengalaman dan berprestasi dalam jabatannya.

Terkait dengan pendanaan afirmasi, pemerintah akan mengurus hal itu baik bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) ataupun dana pemerintah sendiri.

"Nanti saya carikan dana dari CSR atau apa pun sebagai beasiswa untuk kuliah, kalau untuk kepala desa biar Pak Mendagri yang memikirkan bagaimana kepala desa juga mendapatkan support. Tapi yang betul-betul berprestasi dikasih beasiswa oleh Pak Mendagri,” jelas dia.

Sementara, Ketua forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), Panut Mulyono menyebut pihaknya bakal membantu mengasah keahlian para perangkat desa.

Perangkat yang siap dibantu, dimulai dari kelurahan hingga ke tingkat rukun tetangga (RT).

Baca juga: Ini Alur Pendaftaran Kampus Mengajar untuk Mahasiswa Tahun 2021

Pihaknya, mengupayakan perangkat desa untuk memiliki derajat kesarjanaan dengan difasilitasi untuk mendapat pendidikan mulai dari D1 hingga S1.

"Bagi perangkat desa yang menginginkan pendidikan untuk pencapaian derajat kesarjanaan D1, D2, D3, D4, S1, kita juga akan memfasilitasi dengan pembelajaran rekognisi pembelajaran lampau. Mudah-mudahan kita yang bersinergi mempercepat kemajuan dan pembangunan desa," kata pria yang sekaligus menjabat sebagai Rektor UGM ini.

Skema lainnya, kampus juga bakal memberikan kursus dengan sertifikasi untuk para perangkat desa tersebut.

"Nanti kita akan bantu pemerintah dalam usaha-usaha peningkatan tersebut dengan berbagai skema yang akan kita kembangkan," kata Panut.

Ia mengatakan, kursus dengan sertifikasi diharapkan agar masyarakat desa dapat memiliki keahlian tertentu yang dapat dijalankan guna pengembangan dan pembangunan desa.

"Pada prinsipnya bahwa usaha-usaha kita untuk meningkatkan perangkat desa akan kita usahakan dengan sebaik-baiknya," terang Panut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com