KOMPAS.com - Sudah hampir setahun, kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Bahkan kini total kasus infeksi sudah melewati satu juta kasus Covid-19.
Karenanya, Indonesia menjadi nagara pertama di Asia Tenggara yang mencapai jumlah itu. Hingga pandemi ini belum juga berakhir.
Terkait hal itu, Pakar Epidemiologi UGM, dr. Riris Andono, menyebut bahwa jumlah ini menunjukkan penularan Covid-19 di Indonesia belum bisa dikendalikan. Maka, diperlukan kebijakan yang lebih serius untuk mengatasi pandemi.
"Yang lebih penting adalah maknanya bagi pengendalian Covid-19, apakah jumlah ini bisa memicu kebijakan yang lebih serius untuk menekan penularan atau tidak," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (29/1/2021).
Baca juga: Ini Perbedaan Efikasi dan Efektivitas Vaksin dari Pakar UGM
Dikatakan Riris, kurva pandemi di Indonesia belum mencapai puncak. Meski sempat melandai, namun saat mobilitas penduduk dilonggarkan tingkat penularan terus meningkat.
Maka tak heran jika saat ini kapasitas rumah sakit tidak lagi mampu menampung banyaknya pasien yang terinfeksi virus corona.
Lebih lanjut, Riris menyatakan bahwa pengendalikan pandemi memerlukan kebijakan yang tegas terutama dalam pembatasan mobilitas. Ketika kondisi penularan sudah begitu masif, penerapan 3M tidak lagi cukup.
Tak hanya itu saja, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali selama dua minggu pada 11 – 25 Januari lalu juga dirasa tidak cukup efektif untuk menekan penularan. Karena kenyataannya tingkat mobilitas masyarakat tidak banyak berubah.
Sedangkan kebijakan pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan hingga pukul 19.00 juga tidak bermanfaat jika jumlah orang yang mengunjungi tempat tersebut tidak berkurang secara signifikan.
"Yang lebih penting bukan durasinya diperpendek sedikit, tapi lebih pada seberapa banyak orang per satuan waktu yang ada di tempat tersebut," urainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.