Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2020, 19:11 WIB
Dian Ihsan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan ada 11 program pengembangan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi yang akan dijalankan di tahun 2021.

Pertama, yakni fokus pada output dan outcomes, bukan hanya pada proses maupun administrasi.

Baca juga: Pendidikan Vokasi Jadi Tumpuan UKM Indonesia

"Lulusan pendidikan vokasi harus dapat memuaskan DUDI, kompeten, unggul dan sesuai, serta menghasilkan produk nyata yang dihilirkan ke pasar/industri/masyarakat," ungkap Wikan melansir laman Vokasi Kemendikbud, Selasa (29/12/2020).

Kedua, fokus kepada kebijakan utama, yaitu Merdeka Belajar, menjadi pembelajar Pancasila dan kebijakan harus link and super match.

Ketiga, fokus pada program kerja utama, yaitu SMK Pusat Keunggulan, P3TV, PKK dan PKW, training SDM Vokasi, SMK-D2 Jalur Cepat, dan upgrading D3 menjadi sarjana terapan.

Keempat, yakni fokus pada pandemi Covid-19 yang berdampak pada kegiatan serta pola sasaran.

"Salah satu cara yang dilakukan adalah mengurangi event luring, mix dengan daring meeting, melakukan kegiatan yang realistis di masa pandemi, serta terkait dengan kebekerjaan lulusan di masa pandemi," ungkap Wikan.

Kelima, fokus pada persiapan dan pelaksanaan kegiatan lebih awal yang ada di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi.

Keenam, sinergitas internal harus ditingkatkan lebih kuat dan mendalam antar Direktorat Teknis Pendidikan Vokasi.

Baca juga: Pendidikan Vokasi Diminta Libatkan DUDI Sejak Awal

"Serta peran strategis Direktorat Mitras Dudi harus diperkuat untuk mendukung program kerja ke seluruh direktorat teknis, termasuk peran penting Balai Besar agar disiapkan dengan baik," kata Wikan.

Ketujuh, kolaborasi dengan semua kalangan, yaitu meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder dan mitra, lintas Ditjen dan Kementerian, pemerintah daerah (Pemda), serta industri dan dunia kerja (Iduka).

"Kedelapan, rebranding yang kuat, cerdas, dan impactfull. Dengan tujuan setiap program kerja harus tersampaikan value dan pesannya dengan kreatif dan kekinian," tuturnya.

Kesembilan, program dan kegiatan yang dilakukan harus selalu terukur dalam aspek kualitas capaian, aspek administrasi dan akuntabilitas, serta konsen pada data dan statistik.

Kesepuluh, efektif dan efisien dalam aspek realisasi pembiayaan, sumber daya, manajemen, dan aspek lainnya.

Kesebelas, memaksimalkan teknologi digital dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efektivitas proses dan kualitas layanan yang dijalankan Ditjen Pendidikan Vokasi.

"Selain mendengarkan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program, saya juga ingin berdiskusi bersama tim pakar untuk strategi yang perlu dijalankan, sehingga penyerapan anggaran dan pelaksanaan program kebijakan berjalan optimal di 2021," jelas Wikan.

Baca juga: Langkah Mendikbud Nadiem Tingkatkan Taring Pendidikan Vokasi

Oleh karena, bilang Wikan, tahun 2020 bisa menjadi baseline, agar tahun berikutnya dapat melakukan pekerjaan dengan lebih bersungguh-sungguh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com