Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Asesmen Nasional Dilakukan Murid, Guru dan Kepala Sekolah

Kompas.com - 12/10/2020, 06:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan bahwa Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional tidak dilakukan untuk pemeringkatan sekolah, melainkan bertujuan meningkatkan mutu pendidikan.

"Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret masukan/input, proses, dan keluaran/output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan," tulis Kemendikbud dalam paparan video singkat yang menjelaskan tentang Asesmen Nasional melalui akun Instagram resmi, Minggu (11/10/2020).

Karena itu, Asesmen Nasional nantinya tak hanya dilakukan oleh murid, namun juga dilaksanakan kepada guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.

Baca juga: Mendikbud Nadiem soal Pengganti UN 2021: Tidak Perlu Bimbel Khusus

"Murid akan mengikuti AKM, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Sementara guru dan kepala sekolah hanya mengikuti Survei Lingkungan Belajar," jelas Kemendikbud.

Menggunakan 3 instrumen

Kemendikbud menerangkan, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi murid melalui tiga komponen pendidikan meliputi Kurikulum, Pembelajaran dan Asesmen.

Asesmen, terang Kemendikbud, diperlukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum pada satuan pendidikan.

Informasi dari Asesmen Nasional, kemudian akan dimanfaatkan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Akan digunakan untuk perbaikan kualitas belajar mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid.

Baca juga: Lowongan Program Karier BCA untuk Lulusan S1-S2

"Dengan demikian, Asesmen Nasional tidak dirancang untuk menghakimi sekolah, atau untuk melakukan pemeringkatan sekolah," papar Kemendikbud.

Kemendikbud juga menjelaskan, Asesmen Nasional akan dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen, yakni:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi-Numerasi

Komponen AKM, jelas Kemendikbud, terdiri dari literasi membaca dan numerasi.

Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan kapasitas individu, sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagi jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Baca juga: UN 2020 Ditiadakan, Kenali Soal-soal Asesmen Pengganti UN Ini

2. Survei Karakter

Survei Karakter dikerjakan oleh murid untuk mendapatkan informasi hasil belajar sosial-emosional.

Survei Karakter ini akan mengukur 6 (enam) aspek Profil Pelajar Pancasila, yaitu:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
  2. Berkebinekaan global
  3. Bergotong royong
  4. Mandiri
  5. Bernalar kritis
  6. Kreatif

3. Survei Lingkungan Belajar

Instrumen Survei Lingkungan Belajar dikerjakan oleh murid, guru dan kepala sekolah untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di sekolah.

Baca juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud Ramai Peminat, Apa Saja yang Didapat?

Survei Lingkungan Belajar mengumpulkan informasi tentang kualitas proses pembelajaran dan iklim yang menunjang pembelajaran.

Responden murid dipilih secara acak

Kemendikbud menerangkan bahwa dalam pelaksanaan Asesmen Nasional, responden murid akan dipilih secara acak dengan jumlah maksimal 30 orang murid SD/MI, 45 murid SMP/MTs, serta 45 murid SMA/SMK/MA di satuan pendidikan.

Sementara responden satuan pendidikan kesetaraan, ialah semua warga belajar yang terdaftar sebagai peserta ujian kesetaraan Paket A/Ula-Kelas 6, Paket B/Wustha-Kelas 9 serta Paket/Ulya-Kelas 12.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com