KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara hingga kini belum berakhir. Padahal, dampaknya sangat dirasakan semua lini kehidupan.
Di Indonesia sendiri, selain setiap hari ada penambahan ribuan pasien yang terjangkit, banyak pula orang yang kehilangan pekerjaan.
Untuk itulah pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional ( Kemenristek/BRIN) berupaya mengurangi dampak pandemi bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Kemenristek: Green Diesel D100, Bahan Bakar Terbarukan dari Sawit
Salah satunya dengan mengadakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemenristek/BRIN dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) secara virtual, Senin (28/9/2020).
Adapun kerjasama itu mengenai Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan. Tujuannya untuk mendukung ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi yang lebih baik dengan membuat program terstruktur.
Diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas, serta untuk memberikan pendampingan, pelatihan, dan fasilitasi kebutuhan teknopreneur.
Entrepreneur atau wirausaha memegang peranan penting untuk memulihkan perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita ingin menciptakan sinergi dari program Kemenristek dengan Inotek yang menciptakan banyak teknopreneur," ujar Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.
Menurut Menristek, salah satu aspek utama kerja sama ini yakni meningkatkan potensi usaha berbasis teknologi.
Namun, tak hanya dari sisi teknologi saja, Menristek juga menegaskan bahwa teknopreneur juga perlu dibina dari sisi manajemennya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan