KOMPAS.com - Menanggapi isu yang beredar terkait penghapusan mata pelajaran Sejarah dalam penyederhanaan kurikulum, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan bahwa mata pelajaran Sejarah tidak akan dihapus dari kurikulum nasional.
Nadiem juga mengatakan, penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai tahun 2022.
"Saya Mendikbud Nadiem Makarim. Saya ingin mengklarifikasi beberapa hal. Karena saya terkejut dengan bertanya ke cepat informasi tidak benar mengenai isu mapel sejarah," paparnya dalam keterangan video yang diunggah di laman Instagram resmi @kemdikbud.ri dan @nadiemmakarim.
"Saya ingin mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali kebijakan regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah kurikulum nasional."
Baca juga: Cara dan Syarat Dapatkan KJP Plus dan KJMU Tahap 2 Tahun 2020
Nadiem menjelaskan, isu tersebut beredar karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum.
Padahal, lanjut dia, belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final.
"Kami punya banyak puluhan versi berbeda sekarang yang sedang melalui FGD dan uji publik. Inilah namanya pengkajian yang benar di mana berbagai macam opsi diperdebatkan secara terbuka," lanjut dia.
Pada tahun 2021, Kemendikbud akan melakukan berbagai macam prototyping di Sekolah Penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional.
Baca juga: Seperti Ini Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar
"Jadinya sekali lagi tidak ada kebijakan apa pun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional, apalagi penghapusan mata pelajaran sejarah," tegasnya.
Nadiem mengungkapkan, misinya sebagai Mendikbud justru kebalikan dari isu yang kini beredar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.