Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDF Salurkan Dana Beasiswa bagi Penyandang Difabel Netra dan Autoimun.

Kompas.com - 17/09/2020, 20:36 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - LSM nirlaba peduli difabel netra dan autoimun, Syamsi Dhuha Foundation (SDF) menyalurkan beasiswa lebih dari Rp200 juta di masa pandemi Covid-19.

Beasiswa ini diberikan kepada 19 mahasiswa atau pelajar umum, serta 29 mahasiwa atau pelajar penyandang difabel netra dan autoimun.

Mereka diseleksi berdasarkan prestasi akademik dan kebutuhkan dukungan finansial untuk kelancaran studi. Tak hanya berasal dari Bandung dan berbagai kota di Jawa Barat, ada pula dari Surabaya, Pacitan, Yogya, Solo, Banyumas dan Bengkulu.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Orangtua ABK Terpaksa Terapi Darurat di Rumah

Simbolisasi penyerahan beasiswa dilakukan secara daring disaksikan perwakilan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB, SMAN 5 Bandung sebagai mitra, para alumni penerima beasiswa dan relawan SDF.

Ketua SDF yang juga penyandang autoimun dan low vision, Dian Syarief mengatakan, selain menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD), obat dan alat kesehatan, dan donasi bagi yang terdampak Covid-19, SDF juga menyalurkan beasiswa.

Beasiswa yang diberikan SDF sudah berlangsung sejak 2012.

Dian mengharapkan, beasiswa SDF ini dapat dimanfaatkan untuk melancarkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online yang diberlakukan sekarang.

Bagi para penerima beasiswa diberikan pula kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan sesi motivasi, serta asah kepekaan sosialnya melalui berbagai program yang ada di SDF dan juga bimbingan belajar gratis bagi pelajar yang akan hadapi SBMPTN.

"Dengan demikian diharapkan para mahasiswa dan pelajar ini tak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga secara emosional dan spiritual," kata Dian dalam keterangan resminya yang diperoleh Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Berupaya jaga keberlangsungan pendidikan tanah air

Pendiri SDF, Eko Pratomo menjelaskan, sudah melewati 1 dekade pergerakan SDF, pihaknya akan berusaha terus untuk bertransformasi menjadi lembaga wirausaha sosial yang dapat mandiri secara finansial. SDF juga berupaya menjadi bagian dari solusi atas permasalahan sosial yang ada saat ini termasuk menjaga keberlangsungan pendidikan di tanah air.

"Di samping itu, kami juga lakukan berbagai edukasi tuk bangun kesadaran masyarakat Indonesia agar cerdas secara finansial," ungkap Eko yang juga menjadi praktisi keuangan dan investasi.

Sementara penerima beasiswa dari SDF, Tyovan Ari Widagdo mengungkapkan, dengan keterbatasan ekonomi tak menghalangi dirinya mencari cara untuk terus belajar. S

aat masih di SMA, Tyovan berhasil membuat situs Wonosobo, itu terdorong dari minimnya informasi tentang kota kelahirannya di dunia maya.

Dari hal itu, kata sambung Tyovan, membuka peluang usaha dengan adanya permintaan dari beberapa perusahaan/institusi pemerintah untuk dibuatkan situs sejenis.

Tak sia-siakan peluang tersebut, Tyovan nekat membuat perusahaan IT bernama Vemobo, yang membawanya hijrah ke Jakarta untuk lanjutkan kuliah.

Setelah di Jakarta, karir Tyovan semakin meningkat. Tyovan pernah masuk pula dalam lima besar kompetisi inovasi di Standford University, AS dan sempat magang di markas Google.

Tyovan kini menekuni usahanya, yakni startup digital Bahaso, aplikasi belajar bahasa asing yang mudah, murah dan cepat serta bantu memperjuangkan mereka yang ingin tingkatkan taraf ekomominya tuk dapatkan beasiswa kuliah atau bekerja di luar negeri.

Baca juga: Cara Atasi Tantrum Anak Berkebutuhan Khusus Saat Belajar dari Rumah

"Ada 3 hal untuktuk raih kesuksesan, dream, believe and action. Mimpi dan percaya saja tak cukup, yang lebih penting lagi berusaha dan bekerja keras untuk mewujudkannya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com