Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2020, 15:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Memiliki anak yang terlahir sehat jasmani dan rohani tentu menjadi dambaan bagi setiap orang tua. Tetapi, bagaimana jika anak yang dilahirkan memiliki keterbatasan fisik.

Atau anak yang dilahirkan memiliki keterbatasan psikis, kemampuan otak yang berbeda dari anak-anak umumnya atau disebut anak berkebutuhan khusus (ABK).

Tentunya, banyak orang tua yang masih bingung bagaimana cara mengasuh anak tersebut. Padahal, meski dengan keterbatasannya, anak tersebut harus bisa tumbuh dengan mandiri.

Baca juga: Pakar Difabel UNS: Begini Pembelajaran di Rumah bagi ABK Saat Wabah Covid-19

Pada Webinar Orang Tua Berbagi: Rumahku Sekolahku Episode ke-8 yang diselenggarakan Direktorat PAUD, Sabtu (22/8/2020) dijelaskan bagaimana mengasuh ABK.

Fokus pada potensinya

Menurut Dyah M Sulystiati, praktisi PAUD dari Salatiga, Jawa Tengah, ABK membutuhkan pendampingan khusus dari berbagai pihak untuk meminimalisir berbagai hambatan.

"Caranya, orang tua perlu fokus pada potensinya, bukan pada disabilitasnya," ujar Dyah yang juga sebagai Tim Asessor BAN PAUD seperti dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Senin (24/8/2020).

Dijelaskan, setiap anak mempunyai hak yang sama seperti anak lainnya. Yakni bisa mandiri dan berprestasi sesuai potensi dan minatnya.

"Orang tua, keluarga, dan masyarakat wajib memenuhi hak-hak anak dalam segala aspek kehidupannya," kata Dyah.

"Lakukan segala upaya untuk menemukan minat dan potensi si anak, kalau perlu meminta pertolongan pada ahlinya dan bergabung dengan komunitas yang mempunyai masalah yang sama untuk saling tukar pengetahuan dan pengalaman," terangnya.

Diidentifikasi dan difasilitasi

Anak usia dini itu dalam tahap perkembangan semua aspek, yakni fisik dan psikis serta sosial. Semua aspek itu bisa tumbuh normal bila diidentifikasi, difasilitasi dan diberikan stimulus sedini mungkin.

Adapun prinsip dasarnya dalam mendidik anak usia dini ialah bahwa setiap anak itu butuh rasa percaya diri dan dihargai. Kedua kebutuhan itu harus dipenuhi oleh orang tua bekerjasama dengan guru.

Langkah dalam mendidik ABK bagi orang tua:

1. Kenali kemampuan anak atau hal-hal yang bisa dilakukan anak setiap harinya.

2. Kenali minat dan kesukaannya.

3. Fasilitasi alat atau sarana yang dibutuhkan anak sesuai minat dan kemampuannya.

4. Bantu anak untuk selalu berpratisipasi dalam proses pembelajaran.

Peran guru

Guru berperan sebagai konsultan dan peneliti bagi anak dengan beberapa kegiatan, seperti:

  • Memberikan ide kegiatan pada orang tua.
  • Mendokumentasikan kegiatan anak.
  • Lakukan analisa atas perkembangan anak.
  • Dari hasil analisa itu, berikan masukan pada orang tua mengenai kegiatan yang bisa dilakukan.
  • Membuat analisa perkembangan anak dan memberikan laporannya pada orang tua.

Baca juga: Simak Pentingnya Peran Ayah bagi Anak Usia Dini

Peran orangtua

Orang tua berperan dalam:

  • Menerapkan pembiasaan baik setiap harinya.
  • Melakukan stimulasi dan terapi dengan cara memberi kesempatan pada anak untuk bermain sesuai minat dan potensinya.
  • Mendokumentasikan kegiatan anak.
  • Berkonsultasi dengan guru atau terapis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com