Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Baca Anak Indonesia Timur Masih Rendah

Kompas.com - 08/09/2020, 20:32 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minat baca anak-anak di Indonesia Timur, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di posisi rendah.

Hal itu dipengaruhi faktor infrastruktur yang belum memadai, hingga akhirnya akses mendapatkan buku sangat sulit didapat oleh anak-anak Indonesia Timur.

Fakta ini disampaikan pendiri Taman Bacaan Pelangi Nila Tanzil, dalam acara live IG Kompas bersama Tanoto Foundation dalam membahas "Bentuk Kebiasaan Sejak Dini #Indonesiacintamembaca", Selasa (8/9/2020).

Baca juga: 5 Cara Tumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini

"Karena memang infrastruktur yang terbatas di sana, dan juga buta huruf aksara dan buta huruf fungsional. Sehingga angka minat baca anak-anak di Indonesia Timur berada di posisi yang rendah," kata Nila.

Nila menyebutkan, minat baca anak di Indonesia timur yang rendah terlihat dari kemampuan membaca, memahami tiap kata, dan memahami setiap bacaan dari buku yang mereka baca.

"Maka dari itu, saya fokus membangun perpustakaan ke pelosok Indonesia Timur yang sudah dijalankan sejak tahun 2009 sampai tahun 2020 ini," jelas Nila.

Dirikan 133 perpustakaan

Sampai saat ini, ujar Nila, perpustakaan yang dibangun Taman Bacaan Pelangi sudah mencapai 133. Sebanyak satu perpustakaan didirikan pada masa Pandemi Covid-19.

"Kita sudah membagikan lebih dari 200 ribu buku ke anak-anak untuk mereka nikmati, agar tingkat membaca merek (anak Indonesia Timur) mengalami peningkatan. Perpustakaan mencapai 133, satu yang baru saja kami dirikan. Padahal masih banyak korporasi yang ingin memberikan dananya untuk kami bangun perpustakaan, karena pandemi Covid-19, semuanya berhenti ditempat," jelas dia.

Demi meningkatkan akses buku tersebut, Nila menegaskan, perlu juga adanya kerjasama antara sekolah, orang tua, dan dinas pendidikan setempat untuk mengadakan buku bacaan kepada anak-anak.

"Jadi kalau pelosok itu toko bukunya sedikit, jadi harus ada kerjasama seluruh stakeholder. Bila dibanding kota-kota besar banyak bukunya. Kalau sudah kerjasama itu akan banyak buku yang tersedia, sehingga membuat anak-anak jatuh cinta pada buku untuk membaca," terang dia.

Dia menambahkan, setiap membangun perpustakaan di pelosok Indonesia Timur, anak-anak yang ada di sana sangat antusias membaca buku.

Baca juga: Gramedia Bagikan 1.000 Buku Peringati Hari Anak Jakarta Membaca

"Itu terlihat dari peminjaman buku di perpustakaan kami, sebagai contoh muridnya 100 an orang, tapi yang minjem buku mencapai seribuan, jadi akses buku itu harus ditingkatkan," jelas Nila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com