Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Membaca Buku Bersama Anak di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 27/04/2020, 16:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Aprilia Ramadhani/Penerbit KPG

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19, orangtua jadi memiliki waktu lebih banyak di rumah bersama dengan anak. Waktu ini bisa dimanfaatkan dengan kegiatan membaca buku bersama anak.

Membaca buku sangat banyak manfaatnya bagi anak, antara lain kemampuan komunikasinya akan meningkat dan mampu berpikir kritis sehingga bisa menyelesaikan masalah dengan tepat.

Keterampilan membaca buku juga berguna saat menjalani pendidikan formal, maka itu mulai menanamkan cinta membaca sedini mungkin adalah langkah tepat.

Berikut 7 tips dan trik dari Chitra Astriana, penulis buku Seri Balita Cerdas, yang diterbitkan Kiddo (lini buku anak di Penerbit Kepustakan Populer Gramedia) pada Maret 2020.

Selain menulis buku, ibu satu putri ini juga penulis lagu anak, pendongeng, dan co-founder kanal Youtube Lagu Anak Indonesia Balita dengan 3,8 juta subscribers.

Baca juga: Libur di Rumah, Penuhi Inspirasi Lewat eBook Terlaris versi Gramedia Ini

1. Pilih buku yang tepat

Dalam memilih buku, Chitra memiliki tiga pertimbangan. Pertama, buku seperti apa yang disukai anak, misalnya dari segi gambar, cerita, warna, tokoh, dan sebagainya.

Kedua, kebutuhan anak, misalnya saat ini si anak sedang belajar warna atau angka, maka bisa dipilihkan tema seperti itu. Ketiga, nilai-nilai yang ingin orangtua tanamkan kepada anak, misalnya nilai-nilai karakter.

Ketiga pertimbangan ini bisa berubah seiring dengan perkembangan anak. Dibutuhkan pengamatan orangtua secara berkelanjutan untuk memilih buku yang tepat untuk anak.

2. Gunakan variasi vokal

Saat membacakan buku, perhatikan intonasi suara supaya anak bisa mengikuti jalan ceritanya dan tidak bosan.

Saat alur cerita sedang tegang atau seru, naikkan suara. Jika diperlukan, bisa bisik-bisik juga. Usahakan dialog per karakter diucapkan dengan suara yang berbeda-beda. Lafalkan juga bunyi-bunyi yang ada dalam cerita.

Misalnya, ketika membacakan adegan di buku “Seri Balita Cerdas: Tata Pencinta Alam” (Kiddo, Maret 2020), saat Baba, Lili, dan Tata berkemah, lalu mendadak hujan turun. Kita bisa menirukan bunyi gemuruh petir, GLEGAAARRRRRR, bunyi hujan turun BRRRRRSSSSS!! Ikutlah memekik seperti Tata, “Hujan!”

3. Gerakan tubuh dan ekspresi wajah

Si Kecil masih belajar mengenai emosi. Ekspresi wajah kita yang bermacam-macam bisa membantunya memahami cerita sekaligus emosi.

Misalnya, adegan di buku “Seri Balita Cerdas: Lili Bermata Jeli”, saat Baba, Lili, dan Tata tidak bisa menemukan Cici Kelinci. Kita bisa membacakan dialog: “Dia bukan Cici” dengan nada sedih dan ekspresi sedih.

Bisa juga kita tambahkan gelengan kepala. Setelah menerapkan cara ini, diharapkan anak akan belajar mengenali emosinya sendiri sehingga dapat mengutarakan perasaan, pendapat, dan kebutuhannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com