Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma’ruf Amin Ajak Mahasiswa Baru Jadi Cendekiawan Perajut Kebinekaan

Kompas.com - 02/09/2020, 10:10 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Turut hadir dalam pengenalan kampus secara daring, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengharapkan mahasiswa baru Unika Atma Jaya bisa menjadi cendekiawan merajut kebinekaan.

“Saya yakin Unika Atma Jaya akan mendidik sahabat Atma menjadi cendekiawan yang memiliki sikap toleransi dan cinta terhadap sesama, berjiwa nasionalisme dan patriotisme dan bela negara. Hal-hal tersebut akan menjadi dasar untuk merajut kebinekaan,” tutur Ma’ruf Amin pada Senin (31/8/2020).

Dalam sambutannya, Ma’ruf juga mengatakan kepada mahasiswa baru untuk memanfaatkan kesempatan menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Apalagi masih terbatas generasi muda yang mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Baca juga: Lewat Kampus Merdeka, BI Dorong Upaya Ciptakan SDM Unggul Era Digital

Masalahnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Statistik Pemuda Indonesia 2019, hanya sekitar 15,36 persen pemuda Indonesia berusia 15 tahun hingga 30 yang bekerja dan lulus dari perguruan tinggi.

Padahal, jumlah pemuda mengisi seperempat dari total penduduk di Indonesia, yaitu 64,19 juta jiwa. Apabila dilihat secara umum, struktur tenaga kerja pemuda Indonesia didominasi oleh lulusan SMA (46,36 persen).

Sementara itu, terdata hanya 10,3 persen atau 14 dari 137 juta penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang bekerja dan merupakan lulusan perguruan tinggi.

“Sebagai generasi muda yang menikmati perguruan tinggi, saya berharap Sahabat Atma dapat menjadi agen perubahan dan role model di lingkungan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan keteladanan,” ujar Ma’ruf.

Inovasi dan kolaborasi untuk perubahan

Tak berhenti di situ, Ma’ruf juga berharap universitas bisa menjadi sarana pendidikan untuk menjadi peran strategis dalam pembangunan lewat berbagai pengembangan konsep, riset, dan inovasi.

Sejalan dengan Ma’ruf, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Johnny G. Plate yang turut hadir dalam acara virtual ini mengatakan hal yang serupa. Ia pun merasa Indonesia butuh lebih banyak inventor, inovator, dan investor pada sektor teknologi serta ekonomi digital.

“Saya berharap agar para mahasiswa baru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dan menguasai ruang digital dengan berbagai aktivitas positif dan kreatif dan inovatif,” ujar Johnny yang juga merupakan alumi Unika Atma Jaya.

Dengan menerapkan visi Indonesia Maju yang diusung pemerintah, Unika Atma Jaya pun bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam bidang dan penghasilan karya-karya terbaik bangsa. Hasilnya, eksistensi kampus pun dapat menjadi pusat keunggulan atau center of excellence.

Baca juga: 5 Tips Jadi Guru Hebat di Masa Pandemi Covid-19

Sebagai pendukung menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam revolusi industri 4.0 di kondisi pandemi, kampus menguatkan penguatan di beberapa aspek terkait teknologi. Dambaannya agar Indonesia tidak lagi sebagai pasar, tetapi bisa menjadi bangsa mandiri dan tidak tergantung pada negara lain.

Dengan program pengenalan kampus Unika Atma Jaya kepada mahasiswa baru, Rektor Unika Atma Jaya A Prasetyantoko menyampakan bahwa kampus harus berada di barisan terdepan untuk memprakarsai perubahan saat pandemi.

Prasetyantoko melanjutkan bahwa mahasiswa juga dituntut untuk menjadi relevan dan berdampak bagi sesama, masyarakat, dan bangsa.

“Untuk itu, lulusan Unika Atma Jaya diharapkan menjadi pribadi yang unggul dan peduli sehingga mampu melakukan transformasi atau perubahan demi kebaikan bersama di mana pun berada saat lulus nanti,” pungkas Prasetyantoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com