Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Sekolah, PMI Ingatkan Potensi Klaster Baru Sektor Pendidikan

Kompas.com - 13/07/2020, 17:44 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - PMI mengingatkan potensi munculnya klaster baru sebaran covid-19, seiring dimulainya hari pertama sekolah di pembukaan tahun ajaran baru sekolah zona hijau.

Sekolah zona hijau covid-19 sudah diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Meski di zona hijau, PMI mengingatkan penularan covid-19 dikhawatirkan masih dapat terjadi.

"Sepanjang masih ada kemunculan kasus di manapun itu artinya risiko terbuka bagi penularan virus," kata Sudirman Said, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI). 

Dalam artikel Kompas.com sebelumnya (12/7/2020), sebanyak 1.280 orang di Secapa AD, Bandung terkonfirmasi positif covid-19 hingga saat ini. Temuan ini terungkap saat dua prajurit atau perwira siswa yang memeriksakan penyakitnya ke Rumah Sakit Dustira.

 

Karenanya, Sudirman Said menyampaikan meskipun belajar tatap muka di sekolah sudah berlaku di zona hijau covid-19, tetap harus dipikirkan ulang bagaimana risikonya.

Jika penambahan kasus positif covid-19 masih ada, peluang tingginya risiko penularan pun tidak dapat dihindari.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Pembelajaran Jarak Jauh yang Penuh Tantangan

Kewaspadaan masyarakat menurun

Belum lagi dengan adanya peringatan WHO bahwa ditemukan penyebaran covid-19 melalui udara (airborne). 

Menurut Sudirman, meski telah diketahui risiko penyebaran virus makin tinggi namun sayangnya ia menilai kewaspadaan masyarakat justru tampak makin menurun.

"Kita perlu bangkitkan kembali solidaritas warga untuk saling mengingatkan, saling menjaga. Ada rumusan: “outbreak anywhere is outbreak everywhere”. Artinya kalau ada penyebaran kasus di Bandung, Surabaya, Semarang, dan lain-lain. Itu artinya selalu ada risiko penyebaran di tempat-tempat lain," ungkapnya.

Di Jakarta contohnya, lanjut Sudirman, sudah pernah menurun dan stabil, tetapi sekarang mulai naik lagi angkanya. Bisa karena penyebaran lokal DKI Jakarta, tetapi juga bisa disebabkan interaksi warga DKI dengan warga wilayah lain yang masih tinggi angka penularannya.

PMI mengupayakan langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko klaster baru covid-19 di sektor pendidikan.

Sejak Februari 2020, PMI aktif melakukan promosi kesehatan tentang kampanye protokol kesehatan. Mulai April relawan PMI bersama sama dengan elemen masyarakat, dan TNI/POLRI aktif melakukan penyemprotan disinfektasi ke tempat tempat umum, termasuk sekolah, masrasah dan pesantren.

"Dengan usaha yang demikian, kami tetap berpandangan bahwa cara terbaik mengurangi risiko adalah menghindari kerumunan," terangnya.

Protokol kesehatan di sekolah

Ditambahkan dr. Laurentius Aswin Pramono, Ahli Epidemiologi Klinik dan Penyakit Dalam FKIK Unika Atma Jaya dan Rumah Sakit St Carolus, walau berada di zona hijau Covid-19, sekolah-sekolah harus menjalankan protokol kesehatan standar menurut WHO dan Kemenkes RI.

"Kalau masyarakat dan semua pihak menjalankan protokol kesehatan secara baik, angka pertambahan kasus covid-19 bisa dikendalikan," ujar dr Aswin.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru, Itu Hak Orangtua

Setiap sekolah harus menerapkan wajib masker kepada siapa saja, menyediakan fasilitas wastafel cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, serta mengatur kapasitas ruang kelas.

dr Aswin menambahkan, baik anak-anak maupun orang dewasa, tak boleh mengabaikan protokol kesehatan. Mengingat angka kasus penyebaran covid-19 sudah lebih dari 75 ribu sejak empat bulan lalu.

"Mereka bisa menjalankannya dan harus mau diatur," tegas dr Aswin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com