Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MRPTNI: PTS Terakreditasi A di Indonesia Masih Sedikit

Kompas.com - 13/07/2020, 13:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di Indonesia, ada banyak kampus atau perguruan tinggi. Khusus untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terdaftar, jumlahnya ada puluhan ribu.

Namun dari jumlah itu, hanya ada 30 sekian PTS yang sudah terakreditasi A. Jumlah itu tentu sangat jauh dari harapan.

Menurut Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho, PTS terakreditasi A memang masih sedikit.

Baca juga: Akademisi UNS: Ini Pertimbangan Sebelum Pilih Beasiswa Berikut Tipsnya

"Jumlah PTS 4.000 lebih kalau dilihat akreditasi PTS belum A, maka dengan jumlah yang sedikit itu bila dibandingkan dengan PTN disparitasnya sangat jauh." ujar Prof Jamal seperti dikutip dari laman UNS, Senin (13/7/2020).

Ketua MRPTNI berbagi pengalaman

Karena jumlahnya tidak sampai 100 yang terakreditasi A, maka kondisi ini cukup memprihatinkan dari sisi kualitas kampus di Indonesia.

Maka dari itu, sebagai Ketua MRPTNI, Prof. Jamal membagikan pengalamannya mengenai tata kelola di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Di Indonesia, PTN dibagi menjadi tiga jenis, yaitu PTN Satuan Kerja (Satker), PTN Badan Layanan Umum (BLU), dan PTN Berbadan Hukum (BH).

Jika di setiap jenis, PTN memiliki otonomi dan fleksibilitasnya masing-masing. Seperti PTN-BLU yang memiliki fleksibilitas dalam hal pengelolaan aset dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Sedangkan pada PTN-BH yang posisinya lebih tinggi, punya otonomi dan fleksibilitas yang semakin banyak dan luas.

"Jadi pemerintah menganggap keleluasaan pada PTN-BH apa yang dinamakan otonomi. Baik keilmuan, buka Prodi tidak perlu ijin, atau terkait mengangkat dosen. Dan, goal-nya wujudkanlah diri masuk 500 perguruan tinggi terbaik di dunia," tambahnya.

Adanya kerja sama antar rektor

Terkait kebijakan "Kampus Merdeka", koordinasi antarrektor PTN menjadi lebih mudah. Contohnya ialah kerja sama yang dijalin antara UNS dengan Universitas Andalas baru-baru ini.

Pada penandatanganan nota kesepahaman antara UNS dengan Universitas Andalas 11 Juni lalu, kerja sama yang dijalin mencakup penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Selain itu, kerja sama juga meliputi sarana peningkatan dan pengembangan kompetensi SDM.

Karena itulah dengan kerja sama yang dijalin itu, dapat mendukung kebijakan "Kampus Merdeka" dan "Merdeka Belajar".

Baca juga: 10 Kampus Terbaik di Dunia Versi QS World University Ranking 2021

Tentunya membuka kesempatan bagi mahasiswa lintas program studi/ fakultas/ perguruan tinggi untuk belajar program studi/ fakultas/ perguruan tinggi yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com