Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Masuk Tahun Ajaran Baru, Ini 3 Strategi Pembelajaran Bermakna untuk Siswa

Kompas.com - 11/07/2020, 12:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Erza Intan Anggraini | Guru MI Muhammadiyah 01 Pekanbaru, Riau

KOMPAS.com - Pada tahun ajaran baru ini dipastikan sebagian besar siswa masih belajar dari rumah. Ada juga sekolah yang mulai menyiapkan tatap muka terbatas di daerah zona hijau.

Apapun pilihan model pembelajarannya, sebagai guru kita harus bersiap untuk membuat siswa tetap belajar aktif dan bermakna.

Pengalaman tiga bulan ‘dipaksa’ mencoba berbagai model pembelajaran jarak jauh, membuat para guru sudah lebih bersiap membantu siswa belajar dari rumah.

Untuk menyiapkan siswa bisa belajar aktif dan bermakna di tahun ajaran baru, berikut tiga model alternatif pembelajaran daring, luring, maupun gabungan keduanya, yang bisa dikembangkan para guru.

Tatap muka daring

Pada pembelajaran tatap muka secara daring, komunikasi dan interaksi guru dan siswa bisa dilakukan secara langsung dan real time. Aplikasi yang bisa digunakan pada pertemuan daring ini seperti zoom, jitsi, atau aplikasi lainnya yang bersifat tatap muka secara daring.

Baca juga: Anggota Komisi X DPR Minta Kemendikbud Perhatikan Daerah 3T dalam Pembelajaran Jarak Jauh

 

Modal utama menyelenggarakan pembelajaran ini adalah jaringan internet yang stabil.

Yang terpenting pada pertemuan tatap muka daring ini, guru tidak menjadikannya sebagai sarana untuk menjelaskan materi. Siswa harus difasilitasi lebih banyak untuk mengalami atau melakukan kegiatan.

Misalnya, ketika belajar campuran Homogen dan Heterogen, siswa difasilitasi untuk langsung mempraktikkannya. Siswa bisa menggunakan alat dan bahan yang tersedia di rumahnya, seperti mencampur air dengan garam, gula, kopi, sirup, teh, atau bahan lainnya.

Mereka bisa berpraktik bersama dan saling melihat hasil percobaan yang dilakukan teman-temannya.

Bahkan pada aplikasi Zoom, ada fasilitas yang bisa membuat siswa belajar di kelompok-kelompok kecil. Siswa menjadi bisa lebih aktif berinteraksi dengan teman-temannya.

Dari kegiatan melakukan percobaan bersama secara daring ini, siswa difasilitasi untuk bisa menemukan konsep bahwa campuran Heterogen yaitu campuran yang tidak menyatu. Sedangkan campuran Homogen merupakan campuran yang bisa menyatu.

Siswa juga bisa mempresentasikan langsung hasil percobaannya dan diberikan umpan balik oleh guru.

Pembelajaran luring

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com