Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masuk Tahun Ajaran Baru, Ini 3 Strategi Pembelajaran Bermakna untuk Siswa

Oleh: Erza Intan Anggraini | Guru MI Muhammadiyah 01 Pekanbaru, Riau

KOMPAS.com - Pada tahun ajaran baru ini dipastikan sebagian besar siswa masih belajar dari rumah. Ada juga sekolah yang mulai menyiapkan tatap muka terbatas di daerah zona hijau.

Apapun pilihan model pembelajarannya, sebagai guru kita harus bersiap untuk membuat siswa tetap belajar aktif dan bermakna.

Pengalaman tiga bulan ‘dipaksa’ mencoba berbagai model pembelajaran jarak jauh, membuat para guru sudah lebih bersiap membantu siswa belajar dari rumah.

Untuk menyiapkan siswa bisa belajar aktif dan bermakna di tahun ajaran baru, berikut tiga model alternatif pembelajaran daring, luring, maupun gabungan keduanya, yang bisa dikembangkan para guru.

Tatap muka daring

Pada pembelajaran tatap muka secara daring, komunikasi dan interaksi guru dan siswa bisa dilakukan secara langsung dan real time. Aplikasi yang bisa digunakan pada pertemuan daring ini seperti zoom, jitsi, atau aplikasi lainnya yang bersifat tatap muka secara daring.

Modal utama menyelenggarakan pembelajaran ini adalah jaringan internet yang stabil.

Yang terpenting pada pertemuan tatap muka daring ini, guru tidak menjadikannya sebagai sarana untuk menjelaskan materi. Siswa harus difasilitasi lebih banyak untuk mengalami atau melakukan kegiatan.

Misalnya, ketika belajar campuran Homogen dan Heterogen, siswa difasilitasi untuk langsung mempraktikkannya. Siswa bisa menggunakan alat dan bahan yang tersedia di rumahnya, seperti mencampur air dengan garam, gula, kopi, sirup, teh, atau bahan lainnya.

Mereka bisa berpraktik bersama dan saling melihat hasil percobaan yang dilakukan teman-temannya.

Bahkan pada aplikasi Zoom, ada fasilitas yang bisa membuat siswa belajar di kelompok-kelompok kecil. Siswa menjadi bisa lebih aktif berinteraksi dengan teman-temannya.

Dari kegiatan melakukan percobaan bersama secara daring ini, siswa difasilitasi untuk bisa menemukan konsep bahwa campuran Heterogen yaitu campuran yang tidak menyatu. Sedangkan campuran Homogen merupakan campuran yang bisa menyatu.

Siswa juga bisa mempresentasikan langsung hasil percobaannya dan diberikan umpan balik oleh guru.

Pembelajaran luring


 

Pembelajaran luring atau luar jaringan ini dilaksanakan untuk siswa yang terbatas mengakses jaringan internet.

Untuk siswa yang belajar luring dari rumah, guru bisa memanfaatkan pembelajaran berbasis modul yang memandu siswa untuk belajar mandiri. Modul yang disiapkan berisi materi pembelajaran dan lembar kerja (LK) yang rinci untuk memandu siswa tetap bisa belajar aktif.

Contohnya pada materi pembelajaran campuran Homogen dan Heterogen. Guru mempersiapkan materi pembelajaran atau bahan bacaan untuk siswa, dan LK yang memuat tujuan pembelajaran, bahan dan alat yang digunakan, langkah kerja, hasil percobaan, serta kesimpulan yang didapat dari kegiatan tersebut.

Prinsipnya sama dengan pembelajaran daring, siswa diharapkan bisa menemukan konsep dari mengalami melalui kegiatan percobaan, mengamati atau praktik langsung.

Siswa juga bisa mempresentasikan hasil karyanya kepada anggota keluarganya di rumah, seperti orangtua atau saudaranya di rumah.

Peran guru disini mengembangkan modul pembelajaran beserta LK serinci mungkin sehingga ketika siswa melakukan pembelajaran di rumah mereka memahami yang harus dikerjakannya.

Penugasan yang diberikan bisa dikumpulkan satu atau dua minggu tergantung kesepakatan guru, orangtua, dan siswa.

Sedangkan pada pembelajaran luring secara tatap muka di kelas, sebaiknya dimanfaatkan guru dan siswa untuk memberikan pengayaan dan penguatan materi.

Kegiatan yang melibatkan interaksi antarsiswa secara langsung harus dihindari untuk mencegah penularan virus covid-19. Penugasan bisa diberikan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

Hanya bukan penugasan yang berfokus pada mengerjakan soal-soal buku paket, tetapi penugasan yang mendorong siswa tetap bisa belajar aktif dan bermakna.

Pembelajaran campuran

Blended learning ini menggabungkan antara daring dan luring. Misalnya, guru memberikan materi melalui pertemuan daring menggunakan aplikasi Jitsi.

Untuk perpaduan dengan pembelajaran luring, guru memberikan materi pembelajaran atau penugasan yang bisa digunakan atau dikerjakan siswa secara luring.

Aplikasi yang bisa digunakan pada pembelajaran ini bisa perpaduan Zoom dan WhatsApp (WA), Jitsi, WA, dan Google Clasroom.

Zoom dan Jitsi sebagai media pembelajaran daring, sedangkan WA dan google classroom sebagai pembelajaran daring untuk pemberian materi, video, atau penugasan.

Contohnya, kegiatan pembelajaran diawali melalui tatap muka secara daring menggunakan Jitsi. Guru bisa berinteraksi dengan siswa tentang rencana kegiatan percobaan campuran homogen dan heterogen.

Setelah siswa memahami tugas yang harus dilakukan maka siswa bisa melakukan percobaannya secara luring.

Untuk laporan percobaan yang dibuat siswa, mereka bisa mengirimkannya melalui WA atau melalui google classroom. Siswa juga bisa diminta mempresentasikannya dalam bentuk video atau voice note.

Dari tiga pilihan pembelajaran di atas, guru bisa menyesuaikan dengan kondisi siswa di sekolahnya masing-masing. Yang terpenting, kita para guru berkomitmen untuk selalu siap menyediakan pembelajaran yang bermakna untuk siswa.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/07/11/123447471/masuk-tahun-ajaran-baru-ini-3-strategi-pembelajaran-bermakna-untuk-siswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke