Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kesiapan New Normal, Ini Pembelajaran dari IPB University

Kompas.com - 02/06/2020, 19:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Dunia pendidikan tak lepas dari dampak wabah pandemi Covid-19. Perguruan tinggi siap tak siap dipaksa untuk beradaptasi untuk belajar secara daring.

Dampak dan pembelajaran terkait kegiatan perkuliahan di masa pandemi Covid-19 turut dirasakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria ada sejumlah pembelajaran untuk mendesain rencana pembukaan kampus pasca Covid-19 di era New Normal.

Menurutnya, data dan fakta harus digunakan termasuk pertimbangan bio-risiko sebagai panduan untuk implementasinya.

“Ada beberapa pembelajaran penting yang kami peroleh selama menangani pandemi COVID-19 ini. Yakni pentingnya penguatan infrastruktur digital/IT yang mencakup aspek teknologi digital terkini serta platform pembelajaran online," kata Prof. Arif dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Kemudian pembelajaran lainnya adalah mendorong perubahan pola fikir positif pada kehidupan sehari-hari bagi sivitas akademika. Perubahan sikap dan cara berpikir sivitas akademika menuju normal baru ini diperlukan.

"Terbangunnya kesadaran manajemen risiko dalam menghadapi krisis ini. Menjaga hubungan internasional yang sudah terbangun mencakup aspek mobilitas internasional dan implementasi kemitraan perguruan tinggi," lanjut Prof. Arif.

Baca juga: Akademisi IPB: Agar Pendidikan Vokasi Tak Lagi jadi Pilihan Kedua

Pembelajaran lainnya adalah arah baru pendidikan yang mencakup penguatan skill untuk belajar mandiri/independen serta penguatan modal sosial di lingkungan perguruan tinggi.

Kemudian, Prof. Arif menekankan pentingnya arah baru agenda riset dan pengabdian masyarakat.

Ia menekankan kampus perlu memiliki kecepatan terkait pengambilan keputusan dalam menghadapi implikasi COVID-19 terhadap pendidikan.

Keputusan bisa terkait tentang implikasi sistem pembelajaran, termasuk mahasiswa yang memiliki keragaman akses serta keragaman adaptasi dosen dalam kuliah daring, maupun implikasi riset dan inovasi.

"Seperti diketahui, pandemi COVID-19 juga berdampak pada kondisi sosial ekonomi orang tua mahasiswa sehingga perlu insentif khusus untuk kelompok terdampak," ujarnya.

Prof. Arif juga menyebutkan perlunya kecepatan adaptasi dosen terhadap sistem daring, sehingga perlu dipersiapkan peningkatan kapasitas dosen dalam membuat kuliah daring yang menarik.

"Begitu pula perlu langkah cepat untuk menyiapkan infrastruktur yang sesuai dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Prof Arif menekankan bahwa strategi mengatasi COVID-19 harus berbasis pada pemetaan masalah yang tepat. Strategi ini harus terkait strategi jangka panjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com