"Long Life Learning", Upaya Membangun Ikatan Sekolah dan Alumni Pasca-Kelulusan

KOMPAS.com - Dalam konsep long life learning atau pembelajar seumur hidup, tugas sekolah tidak berhenti saat siswa merayakan kelulusan. Sekolah juga memiliki tanggung jawab, meski tidak secara langsung, terhadap alumninya.

"Salah satu bentuk pengejawantahan dari prinsip life long learning adalah perhatian yang diberikan kepada alumninya. Kita percaya pendidikan diberikan tidak boleh berhenti di level SMA saja," tegas Nurhadi Hafman Penasehat Sekolah Fatih Putra Bilingual School, Aceh (31/5/2020).

Nurhadi menambahkan, "Sekolah tetap punya tanggung jawab, meski secara tidak langsung, atas alumninya."

Sinergi sekolah dan alumni

Ikatan kuat antara alumni dan sekolah dapat menjadi pondasi kuat dalam pemajuan pendidikan di sekolah melalui beragam sinergi program yang dibangun antar keduanya.

Baca juga: Curhat Siswa SD di Indonesia, Tak Punya Handphone sampai Rindu Sekolah

Sebagai contoh, Nurhadi menyebut hampir semua program yang berkaitan dengan sekolah selalu melibatkan alumni. "Misalnya, program charity rutin tahunan kita seperti santunan anak yatim, pembagian paket Idul Adha, pembagian bantuan sembako selalu melibatkan alumni," ujarnya.

Sinergi sekolah dan alumni juga masuk dalam ranah akademik. "Alumni-alumni yg pernah berprestasi di Olimpiade diberdayakan untuk membagi ilmu mereka di waktu luang mereka," kata Nurhadi.

Para alumni yang sedang kuliah atau bekerja di berbagai bidang seringkali dilibatkan sebagai nara sumber dalam berbagai kegiatan internal maupun eksternal.

Bahkan, tambahnya, ada beberapa alumni FBS yang telah lulus sarjana atau pascasarjana di universitas terbaik Indonesia atau luar negeri akhirnya kembali mengajar ke sekolah.

Oleh karenanya, FBS secara khusus membentuk yayasan alumni agar menjadi wadah bagi alumni agar dapat menunjukkan eksistensi lewat berbagai program baik yg berkaitan dengan sekolah maupun untuk masyarakat pada umumnya. 

Tetap menjaga silahturahmi