Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Sektor Digital Jadi Substitusi Penting di Tengah Wabah Covid-19

Kompas.com - 30/04/2020, 21:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - International Monetary Fund (IMF) memprediksi pandemi Covid-19 akan membuat sekitar 170 negara dunia, termasuk Indonesia akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

Dalam kondisi tersebut, transaksi dan jasa digital diharapkan mampu untuk mengurangi dampak negatif tersebut

Sektor digital didorong untuk mampu mengurangi dampak terburuk dari ekonomi, misalkan menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi dan juga sektor retail, sektor jasa yang terdampak langsung di tengah wabah Covid-19.

"Kita harus siap dengan new normal situation, bahwa interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu adalah less contact economy. Tidak contact free, tapi less contact economy," ungkap Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.

Fenomena less contact economy

Dalam sambutan di acara "Digital Innovation Award 2020" yang di selenggarakan ITECH dan TVRI secara webinar, di Jakarta (29/4/2020). Menristek menyampaikan selama pandemi maupun setelahnya, bisnis berbasis tatap muka akan semakin berkurang.

Baca juga: Dampak Covid-19, Transaksi Digital Melonjak, Transaksi Tunai Anjlok

"Sehingga inovasi di sektor digital semakin diperlukan untuk mengisi kegiatan tatap muka yang berkurang ini," tegasnya. Fenomena ini disebut Menristek/Kepala BRIN sebagai less contact economy.

Artinya, di masa depan meskipun Covid-19 ini sudah diatasi, keadaan new normal ini, akan ditandai dengan berkurangnya pertemuan atau berkumpulnya kerumunan.

"Ini kesempatan terbesar bagi sektor digital untuk bisa mensubstitusi berkurangnya pertemuan langsung, rapat atau kegiatan lain, sehingga digital economy application bisa diterapkan," ungkap Bambang Brodjonegoro.

Pengembangan telemedicine

Lebih lanjut Menteri Bambang menyatakan inovasi digital tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi, tapi juga di bidang medis atau kedokteran dengan adanya aplikasi telemedicine yang membuat konsultasi pasien dengan dokter tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui layanan digital.

 

"Telemedicine akan menjadi pola yang biasa ke depannya atau yang boleh saya sebut menjadi new normal," ujarnya.

Berarti kembali lagi bagi para pegiat di bidang digital, upaya untuk membuat telemedicine itu semakin bisa menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia.

"Meningkatkan aplikasi telemedicine atau kedokteran jarak jauh ini menjadi sangat penting saat ini, apalagi sekarang tidak direkomendasikan untuk kita begitu saja pergi ke rumah sakit karena kemungkinan tertular oleh virus Covid19," ungkap Menristek.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Perusahaan Fintech Ini Tawarkan Solusi bagi Pelaku Bisnis

Dalam acara "Top Digital Innovation Award 2020" , Kemenristek/BRIN mendapat anugerah Top Government Innovation Excellent in Science, Technology, Research and Innovation Institution 2020.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat penghargaan Top Goverment Innovation Excellent in Assessment and Application of Technology for Innovation 2020 dan Dewan Riset Nasional (DRN) mendapat penghargaan Top Government Innovation Excellent in Science and Technology Advisory for Government 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com