Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi Bersama Masuk PTN Pariwisata Dibuka, Ini Informasinya

Kompas.com - 23/04/2020, 19:45 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis


KOMPAS.com
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali membuka penerimaan mahasiswa baru melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (SBM-PTNP). Calon mahasiswa bisa memilihi 6 (enam) perguruan tinggi negeri pariwisata yang berada di bawah naungan Kemenparekraf.

Seleksi diterapkan sebagai langkah awal untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang profesional baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (23/4/2020) mengatakan, pendidikan pariwisata merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia.

Untuk itu, ia mengajak lulusan sekolah menengah atas atau sederajat (SMA/SMK/MAN) di seluruh Indonesia mengikuti seleksi dan bersama mengembangkan pariwisata Indonesia masa depan.

"Seiring dengan peningkatan pariwisata di Indonesia ke depan, maka secara otomatis peran sumber daya manusia pariwisata di Indonesia menjadi sangat strategis untuk dipersiapkan dan dikembangkan secara profesional baik dari sisi kualitas maupun kuantitas," kata Wishnutama dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Saat ini terdapat enam (6) Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Bali, Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Makassar, Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Medan, Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Palembang dan Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Lombok.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, seleksi bersama ini pertama kali dimulai pada 2016. Bertujuan memberikan akses yang lebih mudah dan kesempatan lebih besar bagi lulusan sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA) seluruh Indonesia untuk mendapatkan pendidikan pariwisata.

Seleksi bersama memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan calon mahasiswa terbaik dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain nantinya masing-masing perguruan tinggi tersebut juga akan melakukan seleksi mandiri.

"Dengan sistem penerimaan terpadu diharapkan para calon mahasiswa dapat mengikuti seleksi di enam kota. Terbuka kesempatan bagi peserta tes untuk memilih perguruan tinggi dan program studi manapun diantara ke enam Perguruan Tinggi tersebut tanpa harus mengikuti tes di kota tempat Perguruan Tinggi tersebut berada," kata Hayun.

Proses pelaksanaan seleksi melalui jalur SBM-PTNP akan melalui beberapa tahapan yakni: Pendaftaran Online, Tes Seleksi Tahap 1 yaitu Psikotes dan Bahasa Inggris, Pengumuman Seleksi Tahap 1, Tes Seleksi Tahap 2 yaitu Pemeriksaan Kesehatan dan Wawancara, serta yang terakhir adalah Pengumuman Tahap 2.

Dalam seleksi ini, setiap calon peserta dapat memilih tiga program studi dari enam PTNP di bawah Kemenparekraf. Setiap calon peserta juga dapat memilih sendiri lokasi tempat seleksi/ujian berdasarkan lokasi perguruan tinggi pariwisata di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.

"Proses pendaftaran SBM-PTNP merupakan bentuk implementasi atau salah satu bukti dalam pengaplikasian era Pendidikan 4.0. Dimana calon peserta didik tidak lagi melakukan pendaftaran di perguruan tinggi negeri pariwisata yang diinginkan secara manual tetapi dapat dilakukan dengan cara online," ujarnya.

Proses pendaftaran SBM-PTNP dibuka mulai 10 Maret 2020 hingga 20 Mei 2020 melalui website http://sbmptnp.kemenparekraf.go.id/.

Seluruh informasi dan prosedur pendaftaran seleksi masuk dapat dilihat melalui website pendaftaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com