Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

240 Siswa dan Siswi SMA Akan Ikuti Kegiatan Simulasi Sidang PBB

KOMPAS.com - Sebanyak 240 siswa dan siswi jenjang SMA akan mengikuti kegiatan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari 46 sekolah dari DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Lampung.

Kegiatan ini merupakan inisiasi dari program Highscope Model United Nations (HSMUN). Adapun tujuannya untuk mengebangkan kompetensi dan idealisme para siswa dengan mempelajari bagaimana PBB berfungsi di dunia ini, serta masalah dunia terkini yang menjadi perhatian PBB.

Sekretaris Jenderal HSMUN 2023, Aldrich Ignatius mengatakan, kegiatan ini untuk mengembangkan pemahaman siswa mengenai diplomasi, permasalahan dunia global, dan kemampuan menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan dunia global.

Karena, generasi berikutnya akan memikul tanggung jawab kepemimpinan dan mengambil keputusan penting di tengah situasi yang kompleks ini, sehingga keterampilan tersebut sangat penting.

"Ini tempat yang tepat untuk berlatih dan mempelajari diplomasi dan negosiasi, dan saya mendorong para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, terlibat dalam debat yang bijaksana dan bermanfaat, serta mendengarkan ide-ide pihak lain," ujar dia dalam keterangan resminya, Selasa (24/10/2023).

Acara ini telah dilaksanakan sejak Rabu, 18 Oktober 2023, yakni technical meeting yang dihadiri seluruh peserta dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Kenya, Sunu Mahadi Soemarno.

Kemudian acara dilanjutkan pada 24-25 Oktober 2023 yang dimulai dengan Opening Ceremony dan menghadirkan Diah Satyani Saminarsih, founder dan CEO Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Penasihat Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Acara ini juga dihadiri mantan Utusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Dr. Dian Triansyah Djani yang juga memberikan pengarahan materi kepada peserta.

Dr. Dian Triansyah Djani mengatakan, pembelajaran diplomasi tidak terbatas pada format model United Nations saja. Diplomasi dapat dipelajari dan dipraktikkan melalui banyak cara.

Ada berbagai jenis diplomasi; multilateral, bilateral, dan regional. Ini berarti Anda harus pandai dalam berbagai hal.

Misalnya, sebagai diplomat multilateral saya diharapkan menguasai peraturan dan regulasi PBB dan organisasi internasional lainnya.

"Diplomasi bilateral pada intinya adalah membangun hubungan antar individu. Meskipun para peserta terlibat dengan sesama masyarakat Indonesia pada acara ini, kita harus bisa terhubung dengan orang-orang dari berbagai negara, budaya, agama, dan bahasa," jelas Djani.

"Dalam karier apapun, ada aspek dasar diplomasi. Komunikasi, promosi, negosiasi, menjadi representasi suatu organisasi, semuanya harus dipelajari oleh seorang diplomat. Jadi penting bagi siswa untuk mempelajari hal ini sejak dini," tambah Djani.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/10/25/082048971/240-siswa-dan-siswi-sma-akan-ikuti-kegiatan-simulasi-sidang-pbb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke