Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Kekerasan di Kampus, UNS: Kami Tidak Menoleransi

KOMPAS.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sangat tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apapun yang terjadi di lingkungan kampus.

Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Harjana usai adanya peristiwa kekerasan di lingkungan FMIPA UNS.

Harjana mengakui telah terjadi kekerasan kepada salah satu Mahasiswa FMIPA UNS.

"Terduga pelaku kekerasan tersebut adalah sopir (Y). Terduga pelaku merupakan sopir FMIPA UNS yang berstatus non-PNS dan telah bekerja sejak 2015," kata dia dikutip dari laman UNS, Jumat (25/8/2023).

Pihak Dekanat FMIPA UNS telah melakukan klarifikasi kepada terduga pelaku. Fakta yang ditemuka dari pelaku adalah kekerasan terjadi karena persoalan pribadi masing-masing pihak.

"Ketika diklarifikasi masalahnya apa, masalah pribadi. Maka Dekanat FMIPA UNS menyerahkan sepenuhnya kepada yang berwajib," jelas dia..

Atas kejadian ini, Dekanat FMIPA UNS menyerahkan kasus kekerasan ini kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian.

Harjana mendukung penuh proses pelaporan, penyidikan, dan persidangan terhadap kasus kekerasan yang terjadi di FMIPA UNS.

Dia berkomitmen akan membantu pihak kepolisian dalam menuntaskan kasus tersebut.

FMIPA UNS telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan pihak terlapor agar dapat mengikuti proses hukum yang dihadapi.

"Pada prinsipnya bahwa yang bersangkutan telah terinfo melakukan kekerasan, maka langsung kita non aktifkan dari pegawai FMIPA UNS," tambah dia.

Harjana menambahkan, Kampus UNS sangat tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapapun.

"Dekanat (FMIPA) tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun. Kami sudah mengumumkan ini kepada semua pihak bahwa sivitas akademika di FMIPA baik itu dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa," tutup Harjana.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/25/151434871/ada-kekerasan-di-kampus-uns-kami-tidak-menoleransi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke