Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Fredo, Mahasiswa yang Bawa Timnas Sepak Bola Amputasi ke Piala Dunia

KOMPAS.com - Keterbatasan tidak selamanya membuat seseorang berdiam diri dan berpangku tangan.

Itulah yang dilakukan atlet berprestasi dan salah satu mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Fredo Dimas Saputro.

Atlet kelahiran 17 Oktober 2000 itu amat menyukai olahraga saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Fredo mengaku sejak kecil sudah menyukai olahraga seperti lari, dan sepak bola.

Menurut dia, meski memiliki keterbatasan tapi dirinya ingin berprestasi layaknya atlet normal.

"Saat orangtua mengetahui potensi saya dalam olahraga, mulai saya SD sudah diikutkan SSB," kata dia dilansir dari laman UM Surabaya, Senin (21/8/2023).

Fredo mengakui kecintaanya pada olahraga juga berawal dari Sang Ayah yang sangat menyukai sepak bola.

Meski ayahnya bukan seorang atlet, dia mengaku ayah memiliki peran yang sangat luar biasa hingga membentuknya seperti hari ini.

"Yang paling berat ketika saya kelas 4 SD, ayah berpulang dan saya harus kehilangan salah satu motivator terbaik. Setelah itu, saya lebih banyak berdiskusi dengan kakak, karena ibu harus bekerja di luar kota untuk menafkahi dua anaknya," kenang Fredo.

Meski demikian, dia tidak patah semangat, saat SD hingga SMP Fredo sudah membuktikan prestasi-prestasinya.

Dia sering mendapatkan juara di tingkat sekolah Kabupaten hingga Provinsi.

Dibalik keberhasilannya menjadi seorang atlet, rupanya Fredo juga memiliki trauma.

Bahkan, dia sempat berhenti dari sepak bola karena saat kelas 2 SMK pernah mengalami cedera.

"Waktu itu kejuaraan antar provinsi. Sempat down, putus asa bahkan saya sempat berhenti selama 3 bulan. Namun berkat dorongan orang tua dan orang-orang sekitar akhirnya saya bangkit lagi," jelas dia.

Antar kemenangan timnas sepak bola amputasi ke piala dunia

Hasil memang tak pernah menghianti usaha, sejak saat itu prestasinya terus melejit.

Pada tahun 2022 pada Liga Sepak bola Amputasi Nasional tahun 2022, dia berhasil menjadi Juara 1.

Kemudian pada Kualifikasi Piala Dunia Sepak Bola Amputasi di Bangladesh tahun 2022, dia berhasil menjadi (runner-up) dan membawa tim nasional (timnas) sepak bola amputasi lolos ke Piala Dunia di Turkiye untuk pertama kalinya.

Di tahun 2022, dia juga berhasil mendapatkan Piala Menpora Amputee Football dan menjadi juara 3. Piala Bupati Cup Jember Se-Jawa Timur tahun 2023 dan menjadi Juara 1.

Dan yang terbaru di tahun 2023 ia menjadi juara 1 di Artalive Challenge Cup Amputee Football Malaysia.

Saat ini, dia sedang mempersiapkan Piala Kemenpora dan Piala Asia.

Namun, dia juga menargetkan dirinya agar bisa bermain di klub di luar Indonesia.

Fredo punya tiga kunci sukses

Dia menyebut, ada tiga kunci sukses yang mengantarkan dirinya sampai saat ini, yakni kerja keras, doa, serta dorongan orangtua dan orang-orang sekitar.

Dia juga berpesan agar seseorang yang memiliki keterbatasan tidak ragu akan dirinya, bahwa setiap manusia yang diciptkan memiliki bakatnya masing-masing.

Setiap kali akan tanding, dia selalu ingat pesan ibunya, agar selalu jangan ragu dengan diri sendiri.

"Pesan itu selalu saya ingat, apalagi melihat perjuangan ibu setelah ayah meninggal, saya selalu ingin membuatnya bangga," tutur dia.

Selain jadi atlet dan mahasiswa, Fredo juga memiliki cita-cita untuk menjadi pengusaha dan notaris.

"Menjadi atlet kan tidak bisa selamanya, jadi semoga nanti ilmu dari UM Surabaya bisa saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/21/204537071/kisah-fredo-mahasiswa-yang-bawa-timnas-sepak-bola-amputasi-ke-piala-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke