Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan TOEFL ITP, PBT, IBT, Lengkap dengan Biaya Tes

KOMPAS.com - Banyak beasiswa dibuka awal tahun 2023 ini, terutama beasiswa Lembaga Pengelola Dana Keuangan atau LPDP. Beasiswa LPDP tahap 1 akan dibuka mulai Februari 2023 dengan salah satu syaratnya ialah memiliki sertifikat bahasa TOEFL.

Selain TOEFL, sertifikat yang umumnya menjadi syarat mendaftar beasiswa adalah TOEFL, IELTS dan TOEIC. Dari ketiga sertifikat ini, yang banyak digunakan adalah TOEFL.

TOEFL sendiri adalah tes kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional yang biasanya digunakan sebagai persyaratan kuliah di luar negeri atau melamar pekerjaan di perusahaan internasional.

Tes ini memiliki beberapa jenis antara lain, yaitu TOEFL ITP, TOEFL PBT dan TOEFL IBT. Ketiga jenis TOEFL tersebut mempunyai fungsi dan cara tes yang berbeda. Tahukah kamu apa perbedaan TOEFL ITP, PBT dan IBT?

Dilansir dari laman penyedia layanan kursus Bahasa Inggris dan persiapan kuliah ke keluar negeri, Titiknolenglish, berikut perbedaan TOEFL ITP, TOEFL PBT dan TOEFL IBT:

TOEFL ITP (Institutional Testing Program)

TOEFL ITP adalah singkatan dari Institutional Testing Program. Tes kemampuan bahasa Inggri ini diperlukan hanya untuk keperluan institusional saja.

Misalnya seperti pendaftaran beasiswa, atau pendaftaran masuk universitas. Beberapa jenis beasiswa yang menggunakan TOEFL ITP sebagai syarat penerimaannya antara lain seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Australia Awards Scholarship (AAS), Fulbright Scholarship dan masih banyak lagi.

Berapa biaya TOEFL ITP? Biaya tes TOEFL ITP ini cenderung murah yaitu berkisar Rp 500.000 saja.

Meskipun begitu, perlu diketahui mahasiswa bahwa hasil tes TOEFL jenis ini hanya berlaku untuk institusi di dalam negeri dan beberapa negara di Asia.

Jadi jika daftar beasiswa luar negeri biasanya peserta akan disarankan untuk mengikuti tes TOEFL jenis lainnya yaitu IBT.

Materi tes TOEFL ITP meliputi 3 bagian, yaitu Listening Comprehension, Structure and Written Expression dan juga Reading Comprehension. Peserta diberikan waktu menjawab seluruh pertanyaan kurang lebih selama 2 jam.

TOEFL PBT (Paper Based Test)

TOEFL PBT adalah singkatan dari Paper Based Test. Tes ini menekankan pada kemampuan peserta terhadap Grammar.

Total nilai tertinggi TOEFL jenis ini adalah 677 poin. Meskipun peserta mampu menggunakan, memahami dan menulis dengan baik, belum menjamin akan mendapatkan skor tinggi pada tes ini.

Dalam tes TOEFL PBT, peserta harus mampu menulis, memahami dan menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar sesuai dengan struktur dan aturan dalam grammar yang berlaku.

Jadi bisa dibilang, PBT merupakan salah satu jenis tes TOEFL yang paling sulit ditaklukkan jika tak punya persiapan yang matang.

TOEFL PBT diselenggarakan oleh ETS atau Education Testing Service, merupakan lembaga yang ada di Amerika Serikat.

Biaya TOEFL PBT yaitu berkisar Rp Rp 1.700.000. Hal ini karena tes dilakukan secara menyeluruh dan menguji kemampuan peserta dalam berbagai aspek bahasa Inggris.

Materi yang diujikan dalam TOEFL PBT meliputi Listening, Reading, dan Structure dengan waktu pengerjaan berkisar 2 jam 30 menit.

Peserta diharuskan mengisi lembar jawaban menggunakan pensil 2B sebagai salah satu ciri utama dari tes TOEFL PBT ini.

TOEFL IBT ( Internet Based Test)

TOEFL IBT merupakan singkatan dari Internet Based Test.

Sesuai namanya, tes TOEFL ini dikerjakan secara online menggunakan media komputer. Hal ini membuat peserta tidak perlu lagi menggunakan kertas dan pensil atau pulse untuk menjawab pertanyaan.

Saat ini tes TOEFL IBT telah digunakan di lebih dari 30 negara di seluruh dunia termasuk Inggris.

Di Indonesia sendiri, TOEFL IBT biasanya digunakan sebagai persyaratan permohonan visa bagi pelajar yang sedang berada di luar negeri.

Materi yang diujikan dalam tes TOEFL jenis ini meliputi Reading, Writing, Listening, dan Speaking.

Setiap bagian tes TOEFL IBT memiliki skor masing-masing. Di antaranya adalah Reading 30 poin, Writing 30 poin, Listening 30 poin, dan Speaking 30 poin. Total keseluruhan skor maksimal dari TOEFL IBT ini adalah 120 poin.

Dalam tes TOEFL IBT, kemampuan peserta dalam berbicara bahasa Inggris menjadi salah satu indikator utama untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris secara menyeluruh.

Untuk biaya, peserta yang ingin ikut tes TOEFL IBT biasanya harus membayar biaya berkisar Rp 2.500.000.

TOEFL IBT merupakan satu-satunya jenis tes kemampuan bahasa Inggris yang berlaku di seluruh dunia. Untuk bisa mendaftar tes TOEFL ini, peserta harus mendaftar jauh-jauh hari. Karena pelaksanaan tes hingga koreksi dilakukan secara langsung oleh lembaga ETS di Amerika Serikat.

Skor tertinggi dari tes TOEFL IBT ini adalah 120, akan tetapi skor yang harus didapatkan peserta tergantung dari tujuan dan targetnya.

Beberapa negara seperti Jepang, Korea dan Taiwan memberikan skor minimal 79. Sedangkan untuk negara native speaker seperti Amerika Serikat memberikan skor minimal 100.

Demikian perbedaan perbedaan TOEFL ITP, PBT dan IBT serta biaya tesnya. Buat kamu yang siap mengambil tes TOEFL untuk beasiswa atau studi di dalam dan luar negeri atau pun melamar pekerjaan di dalam maupun di luar negeri, silakan pilih tes TOEFL yang sesuai kebutuhan.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/22/084631971/perbedaan-toefl-itp-pbt-ibt-lengkap-dengan-biaya-tes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke