Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buat Startup BeProfesion, Mahasiswa UGM Bantu Ujian Sertifikasi Profesi dan Kompetensi

KOMPAS.com - Persaingan global yang semakin kompetitif mendorong perlunya upaya peningkatan kapabilitas diri seseorang.

Pada masa kini, banyak perusahaan yang mempertimbangkan kepemilikan sertifikasi profesi dan kompetensi bagi calon karyawan dalam proses rekrutmen.

Sertifikasi ini menunjukkan keunggulan kompetitif seseorang sehingga akan memberikan nilai tambah di hadapan perusahaan atau klien, serta merepresentasikan kompetensi lintas sektor dan lintas negara.

Selain itu, kepemilikan sertifikasi profesi dan kompetensi dapat menunjang karir profesional yang mendorong potensi untuk memperoleh pekerjaan dan gaji yang lebih tinggi.

Sertifikasi profesi dan kompetensi menjadi salah satu tolak ukur keahlian seseorang yang didapatkan melalui proses pembelajaran, pelatihan, maupun pengalaman kerja pada bidang terkait.

Kredibilitas sertifikasi juga ditentukan oleh organisasi, lembaga, ataupun asosiasi profesi yang memberikan sertifikasi tersebut.

Pada umumnya, sertifikasi profesi diselenggarakan oleh lembaga khusus seperti Lembaga Sertifikasi Profesional (LSP).

Contoh dari sertifikasi profesi di antaranya adalah Certified Public Accountant (CPA) oleh IAPI, Aktuaris (FSAI) oleh PAI, Certified Risk Associate (CRA), Certified Human Resources Professional (CHRP), dan lain sebagainya.

CEO BeProfesion, Catur Prasetyo Nugroho mengatakan, proses mendapatkan sertifikasi profesi atau kompetensi bukanlah hal yang mudah.

Kompleksitas soal ujian, sumber belajar yang minim, biaya bimbingan yang mahal, maupun keterbatasan tempat, waktu, dan tenaga dapat menjadi kendala bagi kandidat profesional dalam memperoleh sertifikasi.

"Maka dari itu, kami berkomitmen untuk membantu persiapan ujian sertifikasi profesi dan kompetensi dengan fasilitas lengkap dan harga terjangkau," ucap dia dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).

Awal mula bangun startup

Catur merupakan mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Aktuaria Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kini tengah memasuki semester 7.

Pada mulanya, Catur merasa kesulitan ketika ingin mengikuti ujian sertifikasi profesi aktuaris.

Sumber belajar yang sesuai dengan silabus ujian hanya sedikit sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap konsep dasar dan materi yang diujikan, ditambah dengan soal-soal ujian yang sangat sulit.

Selain itu, biaya kursus persiapan ujian pada umumnya sangat mahal.

Kini, BeProfesion semakin berkembang menjadi platform pembelajaran ujian sertifikasi dengan fasilitas yang lengkap.

Fasilitas belajar BeProfesion mencakup konsep materi yang didasarkan pada silabus ujian dan sering diujikan di berbagai ujian sertifikasi, video pembelajaran yang mudah diakses, try out ujian dan pembahasan soal, grup diskusi untuk konsultasi, dan kursus interaktif dengan mentor ahli via Zoom Application.

Sejak launching pada Agustus 2021 hingga Oktober 2022, register di BeProfesion telah mencapai 1.916 users dengan 743 users aktif.

BeProfesion juga telah memiliki legalitas usaha berbadan hukum, yaitu PT Edutech Karya Bangsa, memiliki HKI merek BeProfesion yang terdaftar di DJKI, serta mendapatkan dana hibah dari PMW UGM, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

BeProfesion telah mendorong banyak calon kandidat profesional untuk meraih sertifikasi profesi. Salah satu kandidat, Wilsen Vesakha Lymantama bahkan lulus dengan nilai 100 pada ujian A20 Probabilitas dan Statistika.

"BeProfesion merupakan salah satu platform pembelajaran yang dapat membantu persiapan ujian Aktuaris dengan pembahasan materi yang sangat jelas dan mudah dipelajari," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/29/191951771/buat-startup-beprofesion-mahasiswa-ugm-bantu-ujian-sertifikasi-profesi-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke