Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa UPN Jogja Inovasi Penghemat Air untuk Rumah Tangga

KOMPAS.com - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta (UPN Jogja) membuat inovasi alat penghemat air dalam rumah tangga. Jadi, penggunaan air bisa menjadi lebih hemat.

Adapun teknologi itu bernama Automatic Water Saving Detector and Online Water System Storage. Automatic Water Saving Detector merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi kapasitas maksimal penggunaan air harian dalam rumah tangga.

Sedangkan, Online Water System Storage merupakan aplikasi yang berguna untuk memantau penggunaan air harian.

Secara teknis, aplikasi ini mirip dengan m-banking yakni berperan sebagai penyimpan saldo air setiap orang. Dimana teknologi ini nantinya akan dikemas dalam bentuk video.

Tim mahasiswa UPN Jogja itu terdiri dari Rofiq Perwira Adjie (Tekling 2019), Muhammad Rifki Kurniawan (Adm Bisnis 2019), Lisa Firdaus Siti Nurjanah (Ilkom 2019), Rafli Nur Himawan (Geolog 2019), dan Khairunissa Alfianti (Adm Bisnis 2019).

Menurut Ketua Tim, Rofiq, yang spesial dari teknologi ini adalah terletak pada urgensi teknologi ini memecahkan permasalahan yang ada sekarang.

"Adanya teknologi ini dapat menjadi jawaban akan penggunaan air yang berlebihan," ujarnya dikutip dari laman UPN Jogja, Jumat (5/8/2022).

Ditambah, topik air juga menjadi poin SDGs prioritas di samping topik kelaparan, kemiskinan, dan kesehatan. Menunjukkan permasalahan air ini adalah suatu hal yang perlu untuk segera diselesaikan.

Sedangkan tantangan dalam membuat PKM ini adalah penyusunan alur konsep, dimana mengharuskan tim perlu belajar lebih banyak dalam mencari referensi.

"Kami merasa sangat bersyukur dan sangat excited bisa lolos pendanaan PKM tahun ini, apalagi ini tahun terakhir (mayoritas) dari kami untuk bisa mengikuti PKM," terangnya.

"Semoga kami bisa memberikan yang terbaik, dan mohon doanya agar kami bisa lolos pimnas," imbuhnya.

Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si, M.T., selaku dosen pembimbing dari kelompok ini mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang dirasakan dalam membimbing beberapa kelompok PKM di tahun 2022 ini.

"Yakni karena masih dalam situasi dan kondisi pandemi Covid-19, pembimbingan untuk semua kelompok PKM saya secara umum masih dilakukan secara daring via Zoom," tuturnya.

Hal ini tentunya membuat proses pembimbingan kurang optimal karena kurangnya interaksi dua arah antara dosen sebagai pembimbing dan mahasiswa.

Kemudian adanya kesulitan dalam mentransformasikan ide sebagai pembimbing kepada mahasiswa sebagai pengusul PKM.

Karena mahasiswa berasal dari beberapa jurusan yang berbeda (lebih dari 1 jurusan), maka hal ini membuat diskusi cukup sulit karena masing-masing mahasiswa memiliki kesibukan dan waku luang yang berbeda.

Ia berpesan kepada mahasiswa sebagai pengusul PKM perlu lebih memiliki dan meningkatkan budaya literasi.

"Saya berharap mahasiswa UPN Jogja pada umumnya dapat meningkatkan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru dan yang ada di lingkungan sekitarnya. Selain itu, saya juga berharap mahasiswa UPN tidak takut mencoba untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi yang ada," harapnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/06/155530871/mahasiswa-upn-jogja-inovasi-penghemat-air-untuk-rumah-tangga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke