Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Pra-startup Inovasi IPB Berhasil Didanai Kemendikbud Ristek

KOMPAS.com - Di era industri digital di Indonesia yang makin berkembang, pemerintah medorong penyebaran startup yang lebih banyak.

Dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga berusaha meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam membangun startup.

Institut Pertanian Bogor (IPB) termasuk perguruan tinggi yang terus mendorong para sivitas akademika-nya untuk terus berkarya dengan membangun startup.

Hasilnya, ada tujuh pra-startup produk inovasi IPB University yang berhasil memperoleh pendanaan dari Kemendikbud Ristek dalam program pra-startup perguruan tinggi tahun anggaran 2021/2022.

Inovasi perguruan tinggi dapat dirasakan manfaatnya

Program yang semula bernama Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) ini diberikan sebagai stimulus untuk mendorong lahirnya startup dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi melalui layanan pra-inkubasi dari inkubator.

Ketujuh pra-startup yang lolos didanai ini merupakan binaan yang dibina Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University.

"Masing-masing pra-startup memiliki Chief Innovation Officer (CIO) yang merupakan dosen atau inovator IPB University yang memahami teknologi yang dikembangkan. Serta Chief Executive Officer (CEO) yang menjalankan pra-startup dan pengembangan teknologinya," kata Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof. Erika B Laconi seperti dikutip dari laman IPB, Minggu (16/1/2022).

Prof. Erika menyampaikan, tujuan utama dari inovasi IPB University ini adalah untuk mendekatkan dan mendorong hasil-hasil inovasi dari perguruan tinggi yang memiliki nilai komersial untuk dihilirisasi dan dirasakan manfaatnya bagi pengguna atau masyarakat.

Produk bisa diterima oleh pasar

Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University ini menambahkan, program ini memiliki output berupa prototipe produk.

"Namun produk ini telah memiliki nilai komersial sehingga diharapkan para CEO dapat fokus menjalankan usaha dan pengembangan produknya hingga dapat diterima oleh pasar," ungkap Erika.

Sementara itu Wakil Kepala LSKT IPB University bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri Rokhani Hasbullah mengungkapkan, melalui program ini diharapkan tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) dapat ditingkatkan.

Sehingga dapat melewati lembah kematian dan menjadi teknologi yang bisa diproduksi dan proven.

7 produk pra-startup yang berhasil didanai Kemendikbud

Menurut Asisten Bidang Inkubator Bisnis LKST IPB University, Deva Primadia, teknologi yang dikembangkan di pra-startup dan berhasil mendapat pendanaan, yakni:

1. SmiLE (sistem deteksi peringatan dini kebakaran gambut berbasis android)

2. Violet Flakes

3. Galur Ayam IPB-D2

4. TEMUPRO

5. Fish Gel Pengangkat Komedo

6. Nano Collagen Serum

7. Renewal Skin Lotion dan hand sanitizer.

Dalam kegiatan koordinasi pelaksanaan program pra-startup ini juga diberikan pembekalan keuangan serta pelaporan pertanggungjawabannya.

Nantinya, para CEO pra-startup akan dibina dan diberikan pelatihan, pendampingan serta mentoring terkait bisnis. Sehingga akan terbentuk CEO yang siap menjalankan dan mengembangkan pra-startup menjadi startup yang mandiri dan berkelanjutan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/17/111500771/7-pra-startup-inovasi-ipb-berhasil-didanai-kemendikbud-ristek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke