Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Omicron Tembus 500 Kasus, Psikolog UB Beri Tips agar Tidak Panik Berlebih

KOMPAS.com - Kasus varian Covid-19 Omicron saat ini terus menyebar. Hingga Senin, (10/11/2022) total penderita varian Omicron di Indonesia mencapai 509 kasus. Kondisi ini menjadi perhatian semua pihak sehingga menyebabkan kewaspadaan di kalangan masyarakat

Sekretaris Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya (UB), Ika Herani memberikan tips agar warga tak panik.

Ika menyarankan agar warga tidak panik berlebih dan tetap menerapkan protokol Kesehatan serta jangan lengah.

“Lebih asertif juga kepada orang lain untuk saling mengingatkan, menjalankan dan menerapkan prokes,” ucapnya dilansir dari laman UB.

Pakar Psikologi Kesehatan ini menyarankan agar warga tetap mengikuti berita yang ada namun mulai membatasi dan tidak impulsif.

“Jangan mudah percaya kepada berita hoaks. Pastikan keandalan berita yang kita baca atau dengar terlebih dahulu. Jangan mudah menyebarkan berita yang tidak benar,” sambung Ika Herani.

Satu yang pasti, masyarakat harus tetap berpikir positif meski saat ini penyebaran varian Omicron terus terjadi.

“Fokus pada masa depan. Mencegah lebih baik daripada mengobati dan selalu berpikir positif,” tuturnya.

Jika dibandingkan dengan varian Delta dan Omicron, Ika Herani menganggap situasi psikologis warga saat terjadinya varian Delta lebih mencekam. Sebab saat itu kondisi vaksin belum merata.

“Periode kemarin juga dari hasil penelitian tingkat kepatuhan kita juga tergolong sedang sehingga rentan tertular,” paparnya.

Kondisi saat ini untuk kepatuhan warga menurut Ika sebenarnya sama. Namun info yang disebarkan media berbeda sehingga kecemasan individu lebih meningkat.

“Kalau yang pandemi ketiga ini sudah dijelaskan lebih detail harus apa untuk mencegah dan jika mengalami. Di sisi lain memang mereka yang telah vaksin merasa lebih secure dan aman. Tapi tetap harus tetap jaga prokes jangan lengah,” tegas Ika.

Ia berharap warga memiliki sikap yang positif terhadap gerakan vaksinasi dan patuh pada prokes.

"Ini menjadi langkah yang lebih positif untuk mencegah penambahan penderita omicron ini,” pungkas Ika Herani.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/01/13/190000271/omicron-tembus-500-kasus-psikolog-ub-beri-tips-agar-tidak-panik-berlebih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke