Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tips Jaga Kesehatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus ala Dosen Unair

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah kebiasaan yang cukup sulit dilakukan.

Terlebih pada anak-anak berkebutuhkan khusus, seperti autisme atau gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi.

Padahal, menurut Ahli Kedokteran Gigi Anak Udijanto Tedjosasongko, masalah kesehatan gigi pada anak berkebutuhan khusus perlu menjadi perhatian.

"Selain memperhatikan kesehatan emosional mereka, kita juga perlu merawat kesehatan fisiknya. Terutama kesehatan gigi dan mulut yang seringkali kurang kita perhatikan, padahal sangat penting," kata dia melansir laman Unair, Senin (30/8/2021).

Untuk itu, dia membagikan tips menjaga kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhkan khusus, khususnya autisme.

Setidaknya, kata dia ada tiga tips yang diberikan. Mari simak ketiga tips tersebut.

1. Rutin sikat gigi

Dia mengaku, menyikat gigi dua kali sehari secara rutin dengan pasta gigi mengandung fluoride dapat mencegah karies gigi.

Sela-sela gigi juga dapat dibersihkan setiap hari dengan benang atau pembersih interdental.

Selain itu, makan makanan bergizi dan seimbang serta batasi ngemil.

"Jadikan menyikat gigi menyenangkan, nyanyikan lagu-lagu lucu yang anak suka. Kalau perlu, kunjungi dokter gigi untuk membersihkan gigi secara profesional," kata Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga ini.

Dia menyarankan beberapa posisi menyikat gigi yang bisa dijajal.

Salah satunya dengan memanfaatkan kursi. Posisinya, pasien duduk di lantai.

Sedangkan orangtua duduk di kursi di belakang anak.

"Kepala pasien bersandar di lutut orangtua. Jika anak tidak kooperatif, orangtua dapat meletakkan kaki di atas lengan anak untuk menahannya," tutur dia.

2. Gunakan fissure sealant

Udijanto mengungkapkan, penggunaan sealant adalah cara aman tanpa rasa sakit untuk melindungi gigi dari kerusakan.

Sealant membentuk perisai keras yang mencegah makanan dan bakteri masuk ke lekukan kecil di gigi yang menyebabkan pembusukan.

"Penggunaan sealant benar-benar bebas rasa sakit. Gigi juga tidak terasa berbeda setelahnya," terang dia.

3. Aplikasi topikal fluoride

Selanjutnya, sambung Udijanto, fluoride dapat diaplikasikan langsung ke gigi dalam bentuk pernis, pasta, gel atau busa.

Bahan tersebut bekerja dengan mengikat struktur gigi pada tingkat molekuler.

Sehingga membentuk lapisan pelindung yang dikenal sebagai fluorapatit.

"Fluorapatit ini lebih tahan terhadap pembusukan bakteri dan mengurangi risiko karies," jelas dia.

Fluoride juga dapat digunakan untuk menyembuhkan lesi karies awal yang muncul sebagai bintik putih pada gigi.

Penggunaannya direkomendasikan untuk mereka yang berisiko lebih tinggi terkena karies.

Dari beberapa tips di atas, semoga bisa membantu orangtua dalam merawat gigi anak berkebutuhan khusus.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/30/131243971/3-tips-jaga-kesehatan-gigi-anak-berkebutuhan-khusus-ala-dosen-unair

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke