Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa Unesa Teliti Horshoe Crab Jadi Kandidat Antivirus Covid-19

KOMPAS.com - Dalam penanggulangan pandemi Covid-19, sivitas akademika di perguruan tinggi terus memberikan kontribusinya.

Baik berupa penelitian maupun keterlibatan dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Seperti halnya yang dilakukan mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Meski masih dalam tahapan penelitian, tapi usaha mereka berhasil lolos dalam pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) 2021.

Mereka mengusung riset berjudul "Potensi dan Bioaktivitas Ekstrak Senyawa Mimi Mintuna (Horshoe Crab) Lokal Indonesia sebagai Kandidat Antivirus Covid-19".

Lakukan penelitian terhadap senyawa Horshoe Crab

Tim PKM-RE dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa digawangi Maftukhatul Faizah dari S1 Pendidikan Biologi, Mia Savita dari S1 Pendidikan Biologi, Elsa Aulia Vebianawati S1 Pendidikan Biologi dan Ahmad Misbakhus Sururi S1 Kimia.

Hewan yang diteliti para mahasiswa ini adalah Mimi atau Belangkas (suku Limulidae) mencakup empat jenis hewan beruas (artropoda) yang menghuni perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove.

Orang Jawa menyebut mimi untuk yang berjenis kelamin jantan dan mintuna untuk yang betina.

Hewan ini monogamik, sehingga sering dijadikan simbol kelanggengan pasangan suami-isteri.

Orang Inggris mengenalnya sebagai Horseshoe Crab atau "ketam ladam" karena bentuknya yang dianggap seperti ladam kuda.

Ahmad Misbakhus Sururi menerangkan, riset yang diajukan ini bermula dari pandemi Covid-19 yang kini masih mewabah dan tak kunjung usai.

Belum lagi adanya Covid-19 varian baru yang menyebabkan pasien positif Covid-19 meninggal dan krisis di segala sektor.

Temukan ekstrak senyawa horseshoe crab

Menurut Sururi, permasalahan utama saat ini adalah kurangnya kesadaran dan kepekaan masyarakat terhadap dampak yang diakibatkan virus ini.

Terutama pada orang-orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid).

Selain itu, mobilitas masyarakat yang cukup tinggi antardaerah bahkan negara.

"Dari keresahan ini, kami tim PKM-RE FMIPA Unesa mencari cara baik lewat diskusi, riset dan studi awal untuk menggali antivirus dari bahan alami hingga sampai pada penemuan ekstrak senyawa mimi mintuna (horseshoe crab) lokal Indonesia," terang Sururi seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (9/8/2021).

Menurut Mia Savita, horseshoe crab tersebut memiliki banyak kandungan senyawa yang salah satunya bisa menjadi bahan alternatif sebagai antivirus.

"Semoga hasilnya nanti bisa menjadi obat yang mampu menghambat efek yang diakibat inveksi Covid-19," ujar Mia Savita.

Perlu penelitian lebih lanjut

Mia Savita mengungkapkan, horseshoe crab yang mereka teliti lebih aman dan tidak menimbulkan banyak efek samping yang berbahaya.

"Hasil riset sementara ini, antivirus dari ekstrak mimi mintuna memiliki potensi efek samping yang cukup rendah," imbuh Mia Savita.

Selain itu, juga lebih aman dan efektif karena terbuat dari bahan alami.

Karena masih dalam tahap riset, temuan itu perlu terus dilakukan pengkajian dan penggalian data yang lebih detail dan valid.

Tentu, juga diperlukan penelitian lebih lanjut secara komprehensif dan melalui skala laboratorium.

"Harapan kami semoga ini menjadi bahan vaksin alternatif dan bisa menjadi bagian dari bahan pengobatan bagi yang terinveksi Covid-19," imbuh Maftukhatul Faizah.

Maftukhatul Faizah dan rekan-rekanya tidak menyangka jika proposal penelitian PKM-RE yang mereka ajukan bisa lolos dan mendapat pendanaan dari pemerintah.

"Semoga ini bisa menjadi bagian dari pengabdian dan ikhtiar kami dari Unesa untuk Indonesia. Paling penting lagi ini bisa menjadi motivasi untuk terus berinovasi sebagai solusi untuk negeri," tutup Maftukhatul Faizah.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/09/162655071/mahasiswa-unesa-teliti-horshoe-crab-jadi-kandidat-antivirus-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke