Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Guru Besar Unair Ungkap 5 Tips Isolasi Mandiri yang Benar

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof. Djoko Santoso dr., Ph.D., Sp.PD.K-GH.FINASIM memberikan tips isolasi mandiri di rumah.

Kenapa hal ini penting diketahui masyarakat? Sebab, jika salah dalam penanganan isolasi mandiri, maka justru nantinya memunculkan klaster keluarga.

Seperti apa tipsnya? Berikut penjelasan dari Prof. Djoko yang dilansir dari laman resmi Unair, Rabu (21/7/2021).

Menurutnya, melakukan isolasi mandiri dengan benar dan disertai pengawasan dokter adalah hal yang patut dilakukan saat melakukan penanganan dini.

"Isolasi mandiri di rumah harus dilakukan dengan benar guna memutus mata rantai penularan. Kemudian juga harus dilakukan dengan pengawasan dokter yang berperan dalam penentu kesembuhan," ujarnya seperti dikutip dari laman Unair.

1. Perhatikan lama isolasi

Dijelaskan, bahwa kriteria bebas isolasi pada pasien Covid-19 dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu orang tanpa gejala serta orang dengan gejala. Pengelompokan tersebut menjadi acuan untuk menentukan masa isolasi.

"Orang tanpa gejala dapat dikatakan bebas isolasi jika telah melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari. Namun jika orang dengan gejala adalah sepuluh hari ditambah tiga hari bebas gejala," jelasnya.

2. Tak ada kontak erat baru

Dikatakan, lingkungan yang digunakan untuk isoman tidak boleh terpapar oleh kontak erat baru, hal itu ditujukan agar tercipta lingkungan yang mendukung dalam kesembuhan pasien.

Kemudian, orang yang memberikan perawatan langsung kepada pasien harus menggunakan APD sesuai standar guna mencegah munculnya kontak erat baru.

Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid. "Jadi batasi satu orang saja yang berinteraksi merawat pasien dan pilihlah orang yang sehat tanpa penyakit penyerta," ucapnya.

3. Aktivitas di kamar isolasi harus maksimal

Prof. Djoko menambahkan, pasien harus membatasi aktivitas di luar kamar isolasi serta kurangi berbagi ruangan yang sama dengan anggota keluarga.

Agar tidak mudah jenuh dan bosan, pasien dapat melakukan aktivitas sesuai hobinya seperti membaca buku, menulis, meditasi, dan lain-lain. Harapannya, hal tersebut dapat mengurangi stres dan mempercepat penyembuhan.

Aktivitas tersebut harus yang tidak memerlukan banyak tenaga yang menyebabkan lamanya proses penyembuhan.

4. Saturasi oksigen dicek berkala

Oksimetri adalah alat yang digunakan untuk mengecek saturasi oksigen dalam tubuh, cara menggunakan alat tersebut yaitu dengan menjepitkan ibu jari selama satu menit.

Nilai normal pemeriksaan adalah sekitar 96-100 persen, jika nilai saturasi oksigen dibawah angka tersebut maka menunjukkan adanya potensi hipoksia atau kekurangan oksigen.

"Alangkah baiknya pasien memiliki alat oksimetri sendiri, sehingga sewaktu-waktu dapat mengecek kadar oksigennya. Maka dari itu pasien dapat mengidentifikasi kondisinya secara rutin," tuturnya.

5. Terapkan pola hidup sehat

Menurut Prof. Djoko, pasien Covid-19 dianjurkan untuk:

  • mengonsumsi makanan bergizi
  • konsumsi suplemen vitamin C
  • vitamin D
  • vitamin E
  • zink

Kemudian pasien juga diharuskan untuk:

  • tidur cukup dengan waktu 6-8 jam per hari
  • menghindari stres
  • minum obat sesuai anjuran dokter
  • selalu melaporkan perkembangan kondisi kepada dokter

Makanan yang baik untuk penderita Covid adalah makanan sumber protein seperti:

  • telur
  • daging
  • ikan
  • kacang-kacangan

"Selain itu juga dapat mengonsumsi makanan sumber vitamin dan mineral seperti buah, sayur, dan madu murni," tandasnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/21/154619671/guru-besar-unair-ungkap-5-tips-isolasi-mandiri-yang-benar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke