Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PPKM Darurat Jawa Bali, Bagaimana Kuliah Tatap Muka? Ini Skema Rektor UNS

KOMPAS.com - Akhirnya, pemerintah mengumumkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk Jawa dan Bali.

Lantas, bagaimana dengan dunia pendidikan tinggi? Apakah kuliah tatap muka bakal diselenggarakan, atau masih kuliah daring?

Terkait hal itu, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. H. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., telah menyiapkan dua skema untuk menghadapi situasi saat ini.

"Rencananya, akhir Agustus 2021 akan dimulai kuliah tatap muka. Tetapi karena perkembangan kasus Covid-19 meningkat, kami akan meninjau ulang rencana itu," ujar Prof. Jamal kepada Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Bahkan untuk masa orientasi mahasiswa baru atau pengenalan kehidupan kampus juga bisa dilaksanakan secara daring, sama seperti tahun lalu.

Menurut Jamal Wiwoho, ada dua skema yang bakal dipergunakan nanti pada pengenalan kehidupan kampus, yakni:

1. Daring dan luring

Skema pertama ialah membuka diri secara bertahap. Hanya saja, karena masih dalam masa pandemi maka bisa dengan perwakilan mahasiswa untuk ikut pengenalan kehidupan kampus. Yakni datang ke kampus.

"Jadi, ada perwakilan mahasiswa baru yang datang ke kampus. Namun jumlahnya tidak banyak, dan yang lain ikut secara daring bisa dengan zoom meeting," terangnya.

Meski demikian, semua kegiatan di kampus itu juga harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

2. Full daring

Skema kedua ialah semua kegiatan pengenalan kehidupan kampus dilaksanakan secara daring. Ini karena melihat kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Hal tersebut juga berlaku untuk kuliah tatap muka di tahun akademik 2021/2022.

"Kami belum bisa memastikan dan masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Jika masih tinggi seperti sekarang ini ya kuliah tatap muka bisa ditunda dulu," tegas Prof. Jamal.

Terkait kuliah daring bagi mahasiswa baru, menurut Prof. Jamal hal itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Sebab, para mahasiswa baru ini sudah terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh ketika di SMA/SMK kemarin.

"Prinsipnya hampir sama saja dengan di SMA. Jadi mereka sudah terbiasa dengan metode pembelajaran jarak jauh," tandas Prof. Jamal Wiwoho yang juga sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).

Terpisah, Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa tingginya kasus Covid-19 saat ini juga berdampak pada rencana kuliah tatap muka di USD.

Sebab, pihaknya telah menyiapkan skema kuliah campuran di masa pandemi. Rencana itu telah disiapkan beberapa minggu yang lalu.

"Perkembangan terbaru kasus Covid-19 meningkat tajam. Bahkan pemerintah kembali menerapkan PPKM darurat Jawa Bali hingga akhir Juli. Jadi, kami ikut kebijakan dari pemerintah," terangnya.

"Kebetulan, mahasiswa juga telah selesai mengikuti perkuliahan dan ujian. Jadi sekarang tidak ada aktivitas di kampus," imbuh Eka.

Untuk itulah, pihaknya kini masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Namun dia berharap bulan depan pandemi bisa semakin membaik dan bisa menentukan kebijakan yang tepat perkuliahan di masa pandemi ini.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/02/052700071/ppkm-darurat-jawa-bali-bagaimana-kuliah-tatap-muka-ini-skema-rektor-uns

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke