Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kuliah Umum di UI, Menaker: Hadapi Bonus Demografi dengan 9 Lompatan Besar

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, hampir 20 juta jiwa penduduk Indonesia usia produktif terdampak. Bahkan ada 1,62 juta orang yang menganggur.

Demikian diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziyah saat menjadi narasumber Kuliah Umum Magister Manajemen FEB Universitas Indonesia (UI) beberapa hari lalu.

Menaker juga menyatakan bahwa pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi.

Yakni jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 205 juta dan 2 jutaan usia produktif masuk ke pasar kerja setiap tahun.

"Keberhasilan memanfaatkan bonus demografi akan tercermin pada peningkatan standar hidup penduduk, yang faktor penentunya adalah produktivitas," ujar Ida Fauziyah seperti dikutip dari laman UI, Selasa (18/5/2021).

Dijelaskan, bonus demografi sedang memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui peningkatan produktivitas pekerjanya.

Produktivitas tercermin dari sikap mental dan etos kerja yang selalu berusaha melakukan perbaikan mutu kehidupan, melalui peningkatan efisiensi, efektivitas, dan kualitas untuk menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan.

9 kebijakan lompatan besar

Untuk menghadapi bonus demografi itu, Kemenaker menerapkan 9 kebijakan lompatan besar untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dalam menghadapi bonus demografi, yakni:

1. Reformasi birokrasi

2. Ekosistem digital siap kerja

3. Transformasi balai latihan kerja (BLK)

4. Link and match ketenagakerjaan

5. Transformasi program perluasan kesempatan kerja

6. Pengembangan talenta muda

7. Perluasan pasar kerja luar negeri

8. Visi baru hubungan industrial

9. Reformasi pengawasan

Triple skilling pelatihan vokasi

Adapun arah pengembangan kebijakan tersebut melalui triple skilling pelatihan vokasi, diawali dengan:

1. Mencari pekerjaan:

  • pekerja masa depan/pencari kerja membutuhkan pelayanan dan informasi
  • peningkatan dan pengakuan kompetensi
  • pasar kerja luar negeri

2. Kemudian, meningkatkan daya saing:

3. Selanjutnya, globalisasi:

  • orientasi ekspor
  • pemenuhan kebutuhan dalam negeri
  • kesejahteraan nasional

https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/19/133332971/kuliah-umum-di-ui-menaker-hadapi-bonus-demografi-dengan-9-lompatan-besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke