Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman “Desain Batik Sesuai Zaman” Belajar dari TVRI

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Blogger Putih Abu-abu dengan episode: Desain Batik Sesuai Zaman yang tayang pada pukul 10.00 - 10.30 WIB untuk SMA dan sederajat pada 29 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Sebagian orang suka memakai batik, batik sudah diterima disemua kalangan sebagai warisan budaya yang melekat pada masyarakat.

Pakaian di zaman sekarang bukan lagi hanya sebagai penutup tubuh tetapi juga gaya hidup yang menentukan kelas dan pencitraan dari diri seseorang.

Dengan pakaian seseorang dapat menunjukan siapa dirinya dan dari kalangan mana dia berasal.

Batik dan gaya hidup

Batik pun tidak mau ketinggalan zaman, meskipun sebagian masih tetap mempertahankan nilai-nilai seni dan budaya batik itu sendiri.

Namun peluang pasar yang ada membuat batik harus mampu mengadaptasi nilai-nilai lain dengan mengadopsi moment yang terjadi kedalam nilai batik.

Seperti desain batik dengan motif bola EURO karena pada saat itu sedang demam Piala Eropa, atau desain batik yang menceritakan perkembangan suatu daerah.

Pastinya semua motif yang ada pada batik mempunyai makna dan simbol-simbol tertentu.
Batik-batik saat ini mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, di mana peluang pasar yang ada selalu berubah dan menuntut sesuatu yang baru.

Peluang usahanya cukup menjanjikan karena PNS atau anak sekolah saat ini semua diwajibkan memakai batik.

Untuk membuat batik dibutuhkan krearifitas membuat sketsa dan pola di atas kain.

Bahan Baku

  • Kain Katun/Mori Ukuran kain umumnya 1,5 - 2,5 meter
  • Malam
  • Pewarna Batik

Alat-alat

  • Canting
  • Wajan Wadah Malam
  • Gawangan

Proses pembuatan

  1. Buat pola garis untuk memudahkan pemotongan kain untuk dijahit menjadi baju.
  2. Proses awal membuat sketsa diatas kain, pola di buat menggunakan malam yang telah cair, canting digunakan untuk membuat motif batik.
  3. Selanjutnya merendam kain dengan air bersih selama satu malam.
  4. Berikutnya adalah proses pewarnaan, merendam kain dalam air yang telah dicampur dengan pewarna dengan cara dibolak-balik agar warna merata.
  5. Pada saat pewarnaan hanya bisa menggunakan satu warna saja untuk proses pewarnaan.
  6. Jika ingin batik dengan beragam warna maka dilakukan proses pewarnaan kembali dengan cara menjemurnya terlebih dahulu.
  7. Motif yang tidak ingin warnanya tercampur tersebut ditutup menggunakan malam lalu lakukan pewarnaan kembali.
  8. Terakhir campurkan cairan pengunci warna agar warna tidak mudah luntur.
  9. Setelah proses pewarnaan terakhir selesai selanjutnya adalah perebusan untuk melepas malam dengan merebus Kain di dalam air mendidih selama 15 menit, lalu diaduk beberapa kali agar malam yang menempel pada kain meleleh.
  10. Kemudian kain direndam dan dicuci menggunakan air bersih. Lalu Kain batik di jemur hingga kering.

Proses Pemasaran

  • Pemasaran dapat dilakukan dengan menjual di butik pribadi dengan memajang display di depan toko agar pembeli penasaran dan masuk kedalam toko.
  • Bisa juga dengan menjual batik pada toko grosir yang saat ini sangat marak berkembang di mana-mana.
  • Selain itu pemasaran dilakukan dengan media online sebagai alat promosi maupun penjualan langsung atau toko online.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/29/230035571/rangkuman-desain-batik-sesuai-zaman-belajar-dari-tvri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke