Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Singapura Tangani Virus Corona, Ini Rekomendasi Ilmuwan Diaspora Indonesia

KOMPAS.com - Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) memberikan beberapa rekomendasi terkait dengan kebijakan dalam menanggulangi COVID-19 di Indonesia.

Rekomendasi diberikan berdasarkan pengalaman langsung ilmuwan diapora yang berdomisili di beberapa negara terdampak wabah corona atau Covid-19 yakni Singapura, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman dan Italia.

"Rekomendasi ini berisi pengalaman langsung para Diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia dalam menghadapi wabah Covid-19 di masing-masing negara di mana mereka tinggal," ujar Ketua Umum I-4 Periode 2020-2022 Muhammad Aziz dari University of Tokyo, Jepang melalui rilis resmi (16/3/2020).

Sastia Prama Putri dari Osaka University berharap rekomendasi ini dapat menjadi informasi dan pembelajaran bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia dalam menghadapi wabah virus corona.

"Semoga Indonesia dan dunia bisa keluar dari wabah Covid-19," ujar Sastia.

Berdasarkan rilis resmi tersebut, berikut gambaran singkat penanganan virus corona di Sinagpura dan rekomendasi yang dirangkum I-4 Singapura, Prof. Andrivo Rusydi (National University of Singapore) dan Dr. Guntur Fibriansyah (Duke-NUS):

Akses publik dan informasi

1. Mewajibkan pengukuran dan pelaporan suhu tubuh (2 kali sehari) untuk semua yang aktif bekerja, baik pemerintahan maupun swasta.

2. Diharuskan mengambil foto dari termometer tersebut dan di-upload ke situs web yang sudah ditentukan. Ada pengecekan secara acak oleh pihak pemerintah atas kepatuhan ini.

3. Merotasi kerja karyawan, sebagian kerja di rumah dan sebagian kerja di kantor.

4. Pemberitahuan intensif lewat semua media (TV, radio, pernyataan pejabat publik, dan lainnya) untuk edukasi berbagai hal berkaitan virus corona, di antaranya: cara menggunakan masker, cara mencuci tangan, menjaga jarak dan lainnya.

5. Masyarakat diberikan informasi resmi lewat Whatsapp (dan sistem informasi lain tersedia) dari pemerintah tentang jumlah total kasus positif, jumlah pasien pulih, jumlah pasien di unit kritis, dan dari mana kasusnya berasal.

6. Saat Tahun Baru China, pemerintah singapure langsung mewajibkan 14 hari karantina bagi semua orang yang mendarat lewat udara/laut dari China. Singapura juga telah menutup semua penerbangan dari dan ke China sejak awal.

7. Karantina 14-hari semua orang yang datang dari Italia, Korea Selatan, Jepang, Iran dan (terakhir ini) Jerman.

8. Pengukuran suhu tubuh diwajibkan sebelum masuk ke tempat umum seperti; restoran, rumah makan, bioskop, kantor pos, sarana olahraga seperti gym, tempat asuh anak, dan lainnya.

9. Membatalkan semua pertemuan publik and kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk seminar dan workhop, pertunjukan seni, kegiatan olah raga, dan lainnya.

10. Pemerintah Singapura memberikan gaji tambahan satu bulan kepada semua pekerja kesehatan berhubungan dengan virus corona, dan pemilik bisnis yang terkena langsung dampak seperti supir taksi dan pemilik kantin.

Akses kesehatan

1. Bebas biaya bagi semua penduduk Singapura yang ke dokter berkaitan gejala virus corona.

2. Bebas biaya kesehatan bagi penduduk Singapura yang positif virus corona.

3. Distribusi masker gratis untuk setiap rumah tangga. Masing-masing keluarga mendapatkan 4 masker.

4. Diberikan 5 hari libur kerja atau kuliah bagi yang menunjukan tanda-tanda sakit corona tapi belum positif dan diwajibkan periksa ke dokter.

5. Pemerintah Singapura memberikan dana riset baru dalam jumlah sangat besar untuk riset di bidang berhubungan dengan virus corona.

Pejabat publik

Perdana Menteri, Presiden, dan pejabat tinggi Singapura menyumbangkan satu bulan gaji mereka sebagai solidaritas terhadap dampak ekonomi yang dihadapi.

Kegiatan pendidikan

1. Semua gerbang/pintu masuk gedung-gedung umum seperti sekolah dan kampus di sediakan tempat untuk mengukur suhu tubuh. Hanya mereka yang bersuhu tubuh di bawah 37.5 °C yang dibolehkan masuk.

2. Untuk universitas, kuliah lebih dari 50 orang, rapat-rapat besar, semua harus dilakukan lewat e-learning.

3. Mengambil foto saat mengajar: jarak antar mahasiswa +/- 2m, kemudian di-upload ke website yang sudah disediakan. Semua wajah mahasiswa harus kelihatan dengan jelas supaya kalau ada yang sakit atau penularan, bisa dilacak dengan lebih mudah.

4. Semua gedung di kampus otomatis dikunci, hanya mereka yang sudah diberi izin untuk boleh keluar dan masuk dengan menunjukan kartu identitas.

5. Untuk Universitas dan lembaga International penelitian, pengukuran dan pelaporan suhu tubuh juga termasuk mahasiswa, dosen dan peneliti, dan tamu.

1. Sanitizers tersedia di hampir semua tempat, termasuk tempat-tempat ibadah.

2. Pendengar ceramah keagamaan yang biasanya di Gereja dan tempat ibadah lainnya, diberi pilihan menjadi ceramah online.

3. Semua masjid di Singapura tutup (total) selama 13–17 Maret 2020. Tidak ada sholat Fardhu berjamaah dan tidak ada Sholat Jum’at di seluruh Masjid di masa ini.

4. Ditiadakannya semua kegiatan ceramah agama di mesjid 13–27 Maret 2020.

5. Siapapun yang tidak mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah (seperti yang di atas dan aturan lainnya) langsung dikenai hukuman. Contoh: untuk pekerja asing, hukumannya bisa di cabut ijin kerja dan ijin menetap di Singapura.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/17/135330371/bagaimana-singapura-tangani-virus-corona-ini-rekomendasi-ilmuwan-diaspora

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke