Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Kemudian, Adian bercerita soal mantan Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Demokratik (PRD) Petrus Hariyanto yang sedang sakit keras.
Adian meminta rekan-rekannya itu untuk peduli pada Petrus. Sebab, Adian menilai mereka bisa membantu Petrus karena posisinya yang sudah menjadi anggota parlemen.
Menurut Adian, pembicaraan itu lantas melebar ke arah yang lain, salah satunya tentang penyelesaian konflik agraria sampai kunjungan kerja DPR ke luar negeri.
Sementara, setelah disimak sampai tuntas, diketahui narator video membacakan beberapa artikel yang tidak terkait dengan narasi Budiman dan Adian baku hantam.
Artikel pertama yang dibacakan narator berjudul "Sebut Budiman Sudjatmiko Lupa Sejarah, Mantan Aktivis 98: Padahal, Prabowo Sudah Akui Menculik" di laman Kompas.com ini.
Artikel tersebut memuat pernyataan dari mantan aktivis 98 Wanto Sugito yang menyebut Budiman melupakan sejarah dengan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Menurut Wanto, Prabowo sudah mengakui pernah menculik para aktivis 98.
Artikel kedua yang dibacakan narator berjudul "Adian Napitupulu Ungkap Banyak Aktivis 98 Kecewa dengan Budiman Sudjatmiko Usai Temui Prabowo" di laman Kompas.com ini.
Artikel tersebut memuat pernyataan dari Adian Napitupulu yang mengaku bahwa banyak aktivis 98 yang kecewa dengan sikap Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Prabowo pada 18 Juli 2023.
Artikel ketiga yang dibacakan narator berjudul "Prabowo Minta Maaf ke Budiman Sudjatmiko: Dulu Saya Kejar, Sekarang Mau Gabung" di lama Viva.co.id ini.
Artikel tersebut membahas soal Prabowo Subianto yang mengaku tidak menyangka mendapat dukungan Budiman Sudjatmiko dan para relawannya. Sebab, di masa Orde Baru salah satu aktivis mahasiswa yang pernah diburu Prabowo adalah Budiman.
Video yang diklaim menampilkan Budiman Sudjatmiko dan Adian Napitupulu baku hantam tidak benar atau hoaks.
Klip di awal video yang menampilkan Adian tengah berbicara dengan nada tinggi kepada Budiman merupakan video lama dan tidak terjadi baku hantam.
Kemudian, narator video juga membacakan beberapa artikel yang tidak terkait dengan narasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.