Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2023, 08:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten media sosial mengeklaim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku menyuap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjegal Anies Baswedan.

Dalam unggahan disebutkan pula bahwa Ganjar menyuap KPK atas perintah Presiden Joko Widodo.

Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Sebagai konteks, Ganjar merupakan bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sedangkan Anies bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri atas Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Narasi yang beredar

Narasi soal Ganjar mengaku menyuap KPK untuk menjegal Anies muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

Akun tersebut membagikan tautan video di YouTube ini dengan judul:

TAKUT DIP3NJ4R4, GANJAR MENANGIS BERSUJUD AKUI DIRINYA SUAP KPK UNTUK JEGAL ANIES ATAS PERINTAH JKW?

Dalam thumbnail video terdapat gambar Ganjar sedang bersujud di hadapan Anies. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

MENGEJUTKAN..!!

GANJAR MENANGIS DI HADAPAN ANIES?

TAKUT DIP3NJ4R4, GANJAR MENANGIS BERSUJUD AKUI DIIRNYA SUAP KPK UNTUK JEGAL ANIES ATAS PERINTAH JKW!

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Ganjar mengaku menyuap KPK untuk jegal Anies BaswedanAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Ganjar mengaku menyuap KPK untuk jegal Anies Baswedan

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar thumbnail video yang memperlihatkan Ganjar bersujud di hadapan Anies. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman Antara ini.

Dalam gambar aslinya pria yang bersujud bukan Ganjar dan tidak terdapat Anies.

Gambar tersebut menampilkan momen seorang warga bersujud di depan Presiden Jokowi saat halalbihalal di Istana Negara, Jakarta, Rabu 5 Juni 2019.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com