Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Instruksi Jokowi ke Polri Tidak Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 09/08/2023, 18:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Video Presiden Joko Widodo memberikan instruksi kepada kepolisian beredar di media sosial dan dikaitkan dengan Tragedi Kanjuruhan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam konten tersebut perlu diluruskan. Sebab, video tersebut disebarkan dengan konteks yang keliru.

Narasi yang beredar

Video mengenai instruksi Jokowi kepada Polri dan dikaitkan dengan Tragedi Kanjuruhan disebarkan oleh akun Facebook ini pada 4 Agustus 2023. Arsipnya dapat dilihat di sini.

"Aparat-aparat hukum kita, terutama di Polri. Tegaskan sekali lagi kepada seluruh kapolda, jajaran polda, kepada seluruh kapolres, jajaran polres, polsek semuanya. Kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka, hantam mereka, kalau undang-undang memperbolehkan, dor mereka!" ujar Jokowi, dalam video Reels yang beredar.

Usai pernyataan tersebut, video menampilkan tangkapan layar dari situs berita Tempo yang berjudul "Menkes soal Ratusan Meninggal di Tragedi Kanjuruhan: Karena Sesak nafas".

Berikut ini teks yang tertera dalam video yang muncul secara bergantian:

RAKYAT INDONESIA TERTIPU WAJAH NDESO & DARAH DINGIN
WATAH ASLI JOKOWI

KEMANUSIA DIATAS SEGALANYA
NYATANYA : RATUSAN NYAWA TAK DIANGGAP

DIMANA KEADILAN DI JAMAN JOKOWI?
INI PELANGGARAN HAM BERAT JOKOWI TANGGUNG JAWAB

Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 4 Agustus 2023, soal pernyataan Jokowi yang memerintahkan aparat untuk menembak sesuai undang-undang, yang dikaitkan dengan tragedi Kanjuruhan.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 4 Agustus 2023, soal pernyataan Jokowi yang memerintahkan aparat untuk menembak sesuai undang-undang, yang dikaitkan dengan tragedi Kanjuruhan.

Penelusuran Kompas.com

Dengan bantuan penelusur gambar Yandex, Kompas.com mengambil tangkapan layar video Jokowi. Salah satu hasilnya menampilkan bahwa video pidato itu terkait tema antinarkoba.

Setelah ditelusuri, pidato itu disampaikan Jokowi dalam acara puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta pada 26 Juni 2016.

Tangkapan layar pencarian gambar di Yandex, menampilkan momen pidato Presiden Joko Widodo dalam acara puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), di Pinangsia Taman Sari, Jakarta pada 26 Juni 2016.Yandex Images Tangkapan layar pencarian gambar di Yandex, menampilkan momen pidato Presiden Joko Widodo dalam acara puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), di Pinangsia Taman Sari, Jakarta pada 26 Juni 2016.
Rekaman lengkap pidato Jokowi didokumentasikan di kanal YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI, 27 Juni 2016.

Berikut pernyataan lengkap Jokowi pada menit kesembilan:

Saya ingin ingatkan kepada kita semuanya di kementerian, di lembaga, di aparat-aparat hukum kita, terutama di Polri. Tegaskan sekali lagi kepada seluruh Kapolda, jajaran Polda, kepada seluruh Kapolres, jajaran Polres, Polsek semuanya. Kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka, hantam mereka, kalau undang-undang memperbolehkan, dor mereka!

Adapun Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 11 Oktober 2022. Ketika itu polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dan menewaskan 131 jiwa.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com