Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Ledakan Georgia Guidestones, Monumen Favorit Konspirator

Kompas.com - 06/07/2023, 14:14 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setahun berlalu sejak ledakan yang terjadi di monumen Georgia Guidestones di Elbert County, Georgia, Amerika Serikat (AS).

Peristiwa itu terjadi pada 6 Juli 2023, tepatnya sekitar pukul 04.00 waktu setempat, monumen dari lempengan granit itu meledak.

Monumen Georgia Guidestones memiliki empat lempengan, yang tiap pilarnya terhubung dengan sebuah pilar di tengah dan satu lempeng di bagian atas.

Setelah terjadi ledakan, salah satu lempeng granit hancur, tetapi tiga lempeng lainnya masih utuh.

Baca juga: Monumen Misterius Georgia Guidestones Meledak

Penyebab ledakan

Biro Investigasi Georgia segera menyelidiki penyebab ledakan di monumen Georgia Guidestones.

Dilansir New York Times, sejumlah informasi di TKP mengindikasi bahwa ledakan terjadi akibat bom.

Melalui pelacakan rekaman CCTV, ditemukan sebuah mobil melaju di jalanan tak lama setelah terjadi ledakan. Mobil itu bertolak dari lokasi monumen.

Meski tidak ada korban, tetapi setelah ledakan tersebut pemerintah setempat berencana menghancurkan seluruh monumen. Alasannya, demi keamanan.

Misteri pemilik monumen

Keberadaan monumen Georgia Guidestones di Elbert County, Georgia, Amerika Serikat (AS) diketahui sekitar empat dekade lalu.

Susunan lempengan granit yang berada di tengah tanah lapang itu memiliki tinggi sekitar 19 kaki atau 5.7912 meter.

Lempengan diukir dengan pesan misterius dalam 12 bahasa berbeda. Terjemahan teksnya membahas soal keberlangsungan umat manusia dan masa depan.

Menariknya, monumen Georgia Guidestones dapat difungsikan sebagai jam matahari dan kalender astronomi.

Baca juga: Monumen Georgia Guidestones Tidak Membuktikan Bumi Datar

Dikutip dari Reuters, monumen dibangun oleh perusahaan finishing granit lokal atas perintah seorang dermawan misterius.

Ada satu nama yang diketahui sebagai dermawan pembangunan monumen yakni Wyatt Martin.

Namun Martin mengungkap ada sosok lain bernama RC Christian yang mendanai pembangunan monumen Georgia Guidestones pada 1979, setelah mengunjungi Kota Georgia bagian timur.

Ukiran pada lempengan, salah satunya, dibuat oleh ayah Mart Clamp. Ia seorang pengusaha lokal yang membantu ayahnya mengukir Guidestones ketika pertama kali didirikan.

Dia bersaksi, pengusaha setempat terlibat dalam proses pengukiran batu.

Sebagai orang yang terlibat dalam pembangunan monumen, Clamp menyayangkan keputusan pemerintah untuk menghancurkan seluruh monumen tersebut.

"Sangat disayangkan bahwa kita hidup dalam masyarakat yang berpikir bahwa meruntuhkan hal-hal yang tidak Anda setujui dapat diterima," ujar Clamp, dikutip dari New York Times.

Konspirasi yang berkembang

Keberadaan monumen Georgia Guidestones menimbulkan kontroversi karena ukirannya dikaitkan dengan konspirasi sayap kanan, juga penistaan agama.

Salah satu konspirasinya diulas oleh Kompas.com pada 30 Juni 2023. Keberadaan monumen Georgia Guidestones disebut sebagai bukti bahwa bentuk Bumi adalah datar.

Konspirasi monumen Georgia Guidestones bahkan dikaitkan dengan politik.

Komedian AS-Inggris, John Oliver dalam siaran Last Week Tonight membuat lelucon bahwa calon gubernur Georgia dari Partai Republik Kandiss Taylor berjanji akan menghancurkan Georgia Guidestones sebagai bentuk kampanyenya.

Setelah ledakan, calon gubernur Georgia dari Partai Republik Kandiss Taylor mengaitkan ledakan monumen terjadi karena campur tangan Tuhan. Melalui sebuah twit, Taylor menyebutnya sebagai Satanic Guidestones.

Ia kemudian mengunggah klarifikasi dan menegaskan dirinya tidak pernah mendukung vandalisme. Aparat keamanan juga tidak menemukan bukti keterlibatan Taylor.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com