Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Permintaan Maaf dari Negara atas Pelanggaran HAM Berat

Kompas.com - 04/05/2023, 18:50 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permintaan maaf dari negara dinilai sebagai salah satu poin penting dalam penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat dan sebagai bentuk reparasi terhadap korban.

Pendapat ini disampaikan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Mahfud menyatakan, pemerintah tidak akan meminta maaf atas terjadinya pelanggaran HAM berat di masa lalu.

Pernyataan tersebut diutarakan Mahfud usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo mengenai Pelaksanaan Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM yang Berat, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Usman menyesalkan pernyataan Mahfud. Ia mengatakan, permintaan maaf adalah salah satu bentuk reparasi yang wajib diberikan negara kepada korban pelanggaran HAM berat.

"Di negara-negara lain, permintaan maaf juga menjadi salah satu keputusan politik negara untuk menarik batas demarkasi masa lalu dan masa kini," kata Usman, dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Dia mencontohkan beberapa negara yang menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakatnya, seperti Chile, Australia, dan Belanda.

Menurut Usman, permintaan maaf merupakan salah satu bentuk penyesalan yang penting dari negara atas pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Dengan tidak adanya permintaan maaf, berarti negara tidak mengakui adanya kesalahan, dan pelanggaran HAM berat masa lalu berpotensi terulang kembali," tuturnya.

Negara-negara yang meminta maaf atas pelanggaran HAM berat

1. Chile

Dilansir The Washington Post, Presiden Chile Patricio Aylwin yang menjabat pada 1990-1994 meminta maaf atas kebrutalan pendahulunya.

Sebelumnya, Chile dikuasai oleh rezim militer di bawah diktator Jenderal Augusto Pinochet dari 1973 sampai 1990.

Kemudian, Aylwin membentuk komisi independen yang menemukan 3.197 orang dibunuh karena alasan politik atas perintah Pinochet.

Laporan itu membuka jalan untuk mengadili petugas militer atas pelanggaran yang mereka lakukan, dan pada akhirnya turut menyeret Pinochet ke pengadilan.

"Dengan ini saya meminta maaf kepada para korban dan kerabat mereka atas nama negara Chile," kata Aylwin, sambil berlinang air mata saat menyampaikan permintaan maaf yang disiarkan televisi nasional pada 1991.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com