Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Permintaan Maaf dari Negara atas Pelanggaran HAM Berat

KOMPAS.com - Permintaan maaf dari negara dinilai sebagai salah satu poin penting dalam penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat dan sebagai bentuk reparasi terhadap korban.

Pendapat ini disampaikan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Mahfud menyatakan, pemerintah tidak akan meminta maaf atas terjadinya pelanggaran HAM berat di masa lalu.

Pernyataan tersebut diutarakan Mahfud usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo mengenai Pelaksanaan Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM yang Berat, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Usman menyesalkan pernyataan Mahfud. Ia mengatakan, permintaan maaf adalah salah satu bentuk reparasi yang wajib diberikan negara kepada korban pelanggaran HAM berat.

"Di negara-negara lain, permintaan maaf juga menjadi salah satu keputusan politik negara untuk menarik batas demarkasi masa lalu dan masa kini," kata Usman, dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Dia mencontohkan beberapa negara yang menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakatnya, seperti Chile, Australia, dan Belanda.

Menurut Usman, permintaan maaf merupakan salah satu bentuk penyesalan yang penting dari negara atas pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Dengan tidak adanya permintaan maaf, berarti negara tidak mengakui adanya kesalahan, dan pelanggaran HAM berat masa lalu berpotensi terulang kembali," tuturnya.

Negara-negara yang meminta maaf atas pelanggaran HAM berat

1. Chile

Dilansir The Washington Post, Presiden Chile Patricio Aylwin yang menjabat pada 1990-1994 meminta maaf atas kebrutalan pendahulunya.

Sebelumnya, Chile dikuasai oleh rezim militer di bawah diktator Jenderal Augusto Pinochet dari 1973 sampai 1990.

Kemudian, Aylwin membentuk komisi independen yang menemukan 3.197 orang dibunuh karena alasan politik atas perintah Pinochet.

Laporan itu membuka jalan untuk mengadili petugas militer atas pelanggaran yang mereka lakukan, dan pada akhirnya turut menyeret Pinochet ke pengadilan.

"Dengan ini saya meminta maaf kepada para korban dan kerabat mereka atas nama negara Chile," kata Aylwin, sambil berlinang air mata saat menyampaikan permintaan maaf yang disiarkan televisi nasional pada 1991.

2. Australia

Dikutip dari laman National Museum Australia, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyampaikan permintaan maaf resmi kepada masyarakat Aborigin dan Selat Torres.

Permintaan maaf terutama ditujukan kepada Generasi yang Hilang (Stolen Generation), atas pemisahan paksa yang dilakukan pemerintah Australia.

"Kami mohon maaf atas undang-undang dan kebijakan berturut-turut Parlemen dan pemerintah yang telah menimbulkan kesedihan, penderitaan, dan kerugian yang mendalam bagi sesama warga Australia," kata Kevin Rudd, 13 Februari 2023.

"Kami mohon maaf terutama atas pemisahan anak-anak Aborigin dan Selat Torres dari keluarga mereka, komunitas mereka dan negara mereka," lanjutnya.

3. Belanda

Dilansir Reuters, Raja Belanda Willem-Alexander menyampaikan permintaan maaf pada 10 Maret 2020 atas kekerasan berlebihan di Indonesia selama masa pemerintahan kolonial.

Permintaan maaf tersebut membahas kekerasan yang dilakukan pasukan Belanda selama periode dari deklarasi kemerdekaan Indonesia pada 1945 hingga 1949, ketika Belanda mengakuinya sebagai negara merdeka.

"Saya ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan yang berlebihan di pihak Belanda pada tahun-tahun itu," kata Raja Willem-Alexander, di Istana Kepresidenan Bogor.

"Saya menyampaikan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga yang terkena dampak terus dirasakan hingga hari ini," tuturnya.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/05/04/185000882/pentingnya-permintaan-maaf-dari-negara-atas-pelanggaran-ham-berat

Terkini Lainnya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke