Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 21:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim bahwa advokat Febri Diansyah divonis dua tahun penjara karena memberikan keterangan palsu.

Dia juga diklaim sebagai pengacara Ferdy Sambo, bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim bahwa Febri Diansyah divonis dua tahun penjara karena memberikan keterangan palsu muncul di Facebook, salah satunya dibagikan akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 14 detik pada 18 Februari 2023 dengan judul:

FEBRI DIANSYAH D!V0NIS 2 TAHUN P£NJ4RA KARNA BERI KETERANGAN P4LSU ??

Kemudian terdapat keterangan demikian:

PENGACARA FS DISERET FEBRI DIVONIS 2 THN KARNA BERI KETERANGAN PALSU

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Febri Diansyah divonis 2 tahun penjara karena memberikan keterangan palsuAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Febri Diansyah divonis 2 tahun penjara karena memberikan keterangan palsu

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dalam video tersebut tidak terdapat informasi bahwa Febri Diansyah divonis dua tahun penjara.

Untuk diketahui, Febri merupakan kuasa hukum Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo yang juga menjadi terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

 

Narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Rmol.id ini berjudul “Febri Diansyah akan Tenggelam Usai Hukuman Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Diperberat”.

Artikel tersebut memuat pendapat dari Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia, Saiful Anam terkait kredibilitas Febri Diansyah.

Menurut Anam, vonis Sambo dan Putri yang lebih berat dari tuntutan jaksa akan menurunkan kredibilitas Febri.

Sejumlah klip dalam video tersebut juga tidak terkait dengan narasi bahwa Febri divonis dua tahun penjara.

Klip yang memperlihatkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD identik dengan video di YouTube Kompas TV ini.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com