Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya Malcolm X pada 1965 dan Dugaan Keterlibatan FBI-NYPD...

Kompas.com - 22/02/2023, 12:58 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malcolm X dikenal sebagai salah satu aktivis di Amerika Serikat (AS) yang menentang rasisme, juga seorang mualaf yang memperkenalkan Islam di negara itu.

Namun, hidupnya berakhir dengan tragis karena tewas ditembak. Seperti diberitakan History, dia menjadi bagian dari pejuang penghapusan rasisme yang terjadi di AS, setelah ayahnya dibunuh supremasi kulit putih dan tanpa ada proses hukum terhadap pelakunya.

Ia lahir di Negara Bagian Nebraska, AS pada 1925 dengan nama Malcolm Little. Ayahnya diduga dibunuh pada 1931, setelah mereka pindah ke negara bagian Michigan.

Anak laki-laki cerdas itu pun masuk panti asuhan, namun keluar dari sekolah. Ia lalu terlibat peredaran narkotika dan masuk penjara di usia 21 tahun karena kasus pencurian.

Baca juga: KISAH MISTERI: Teka-teki Pembunuhan Aktivis HAM Ternama AS, Malcolm X

Pada saat menjalani hukuman, ia bertemu pemimpin kelompok Nation of Islam bernama Elijah Muhammad. Meski menggunakan kata Islam, namun kelompok ini lebih dikenal karena pandangan konservatif, terutama terkait orang kulit hitam.

Elijah memberinya doktrin secara intens dan berhasil mengubahnya berpikir bahwa orang kulit putih adalah setan. Nama Malcom X pun diambil untuk membuang identitas Afrika yang dianggapnya lekat dengan korban perbudakan.

Setelah enam tahun dipenjara, ia bebas dan menjabat sebagai petinggi Nation of Islam untuk wilayah Harlem, New York. Ia menyerukan orang kulit hitam untuk melawan diskriminasi dari orang kulit putih, dengan cara apa pun yang diperlukan.

Ia menjelma sebagai orator terkenal yang dikagumi komunitas Afrika-Amerika di seluruh negeri.

Baca juga: Putri Malcolm X Akan Angkat Kisah Ayahnya ke Layar Lebar

Namun, sejumlah aksinya justru dianggap terlalu keras hingga Elijah sendiri mengeluarkannya dari Nation of Islam.

Lepas dari kelompok itu, Malcolm berangkat haji ke Arab Saudi dan pulang sebagai El-Hajj Malik El-Shabazz.

Pada 1964 ia mendirikan Persatuan Afro-Amerika untuk mengadvokasi korban rasisme, dan tidak lagi menyerang orang kulit putih. Saat menjalankan ibadah haji, dia mendapat kesadaran bahwa semua ras memiliki kesamaan sebagai hamba-Nya.

Baca juga: Ada Kesaksian Baru atas Kematian Malcolm X, Pihak Keluarga Minta Penyelidikan Dibuka Kembali

Sikapnya telah lebih moderat, namun ia kemudian ditembak di atas panggung Audubon Ballroom, New York, pada 21 Februari 1965.

Malcolm X tewas setelah tidak lagi menyalakan api kebencian terhadap orang kulit putih. Dia meninggalkan empat anak perempuan dan seorang istri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com