Akibat minimnya pengetahuan soal hal-hal kimiawi, kejadian itu membuat masyarakat takut memakan tomat, tanpa tahu penyebab sesungguhnya dari kematian para bangsawan.
Seorang herbalis asal Italia, Pietro Andrae Matthioli, merupakan sosok yang pertama kali mengklasifikasikan tomat sebagai tanaman sejenis nightshade dan mandrake.
Mandrake sendiri memiliki reputasi buruk akibat kepercayaan dalam Alkitab Perjanjian Lama. Meski nyatanya, tanaman itu berbeda dengan tomat.
Sementara di Amerika Utara, tomat juga telah diklasifikasikan sebagai tanaman beracun mematikan dari suku tumbuhan Solanaceae. Tanaman yang mengandung racun alkaloid tropane.
Pada 1597, sebuah publikasi berjudul Herball yang ditulis oleh John Gerard juga membahas soal tomat. Gerard banyak mengambil bahan dari buku pertanian Dodoens dan l'Ecluse (1553).
Dia menulis bahwa daun dan tangkai tanaman tomat beracun, sementara buahnya tidak.
Ada cerita klasik tentang seseorang yang secara berani membuktikan bahwa tomat tidak beracun. Namun itu hanyalah mitos untuk menyingkirkan mitos lainnya.
Diceritakan, Kolonel Robert Gibbon Johnson adalah warga terpandang di Salem County, New Jersey yang tertarik pada pertanian.
Dengan semangat memajukan pertanian, Johnson ingin membuktikan bahwa tomat menyehatkan dan dapat membuka peluang ekonomi bagi warga lokal.
Pada September 1820, Johnson makan tomat di tangga Gedung Pengadilan Salem County, disaksikan ratusan orang berkumpul di alun-alun.
Baca juga: Mitos Gloomy Sunday, Lagu yang Dituding Jadi Penyebab Bunuh Diri
Dilansir New York Times, 12 September 1993, cerita itu dipercaya sebagai pembuktian paling dramatis dan penuh warna dalam sejarah New Jersey. Padahal, kisahnya bohong belaka.
Seorang sejarawan modern, Andrew F Smith pada 1990 menerbitkan artikel berjudul "The Making of the Legend of Robert Gibbon Johnson and the Tomato" di jurnal New Jersey History.
Menurutnya, memang ada kolonel bernama Johnson yang tinggal di Salem County pada awal abad ke-19 yang mendirikan Masyarakat Pertanian Salem County. Wilayah itu juga telah menjadi pusat penanaman tomat di Amerika Serikat.
Kendati demikian, tak ada buku harian, surat, surat kabar atau sumber lain dari masa itu yang menyebutkan soal kisah Kolonel Johnson dan tomat. Selain itu, industri tomat baru dimulai di New Jersey hampir setengah abad setelah kejadian yang diceritakan.
Tomat terkenal dan dimakan dengan baik di Amerika Serikat jauh sebelum tahun 1820. Thomas Jefferson, di antara orang AS awal lainnya, secara teratur menanam dan mengonsumsinya.